Jatim Newsroom- Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, Senin (3/4) pagi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Surabaya untuk memastikan pelaksanaan persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017.

“Kami bersyukur semua lembaga menyatakan komitmennya untuk melaksanakan UNBK 100%. Pengawasan ujian ini juga memanfaatkan CCTV dimana pengawasannya  melalui pengawasan silang, yaitu pengawas sekolah setempat mengawasi SMA/SMK lain begitu sebaliknya,” ujar Gus Ipul.

Menurutnya, pelaksanaan UNBK secara umum sudah optimal, baik dari sisi internet dan listrik serta perangkat pendukung lainnya. Pemprov berharap lembaga pemerintahan lainnya  terus mendukung ujian melalui sistem ini dari semua jenjang mulai dari SD, SMP dan SMA menggunakan komputer. “Karena ujian sistem ini lebih jujur, lebih murah yang muaranya siswa-siswi makin terbiasa menggunakan teknologi dalam proses belajar,” katanya.   

Pelaksanaan UNBK merupakan sarana positif bagi siswa untuk memanfaatkan teknologi. Karenanya berbagai pihak harus ikut terlibat untuk mengurangi risiko kegagalan, seperti Telkom, PLN, para kepala sekolah, proktor/pengawas serta teknisi. Selain itu UNBK ini juga akan yang pertama menjadi sesuatu yang kita terus evaluasi kita tingkatkan pelaksanaannya dan yang lebih efisien. “Meskipun saat ini perangkatnya sekarang mahal tapi pada akhirnya akan lebih murah,” terangnya.

Gus Ipul mengimbau para siswa -siswi agar tidak tertekan dalam menjalankan UNBK 2017. Siswa juga diharapkan agar tidak mudah percaya dengan berita-berita jawaban yang beredar di media sosial (medsos). Sebab setiap soal-soal yang ada di komputer, berbeda atau tidak sama anatar satu komputer dengan komputer lainnya.

Gus Ipul juga menjamin bahwa selama pelaksanaan ujian  PT Telkom siaga agar jaringan internet tetap stabil. Pun begitu dengan suplai listrik, PT PLN menjamin selama pelaksanaan ujian, tidak ada pemadaman.

Dijelaskan Gus Ipul, dalam pelaksanaan UNBK 2017 ini, Pemprov Jawa Timur memang menggandeng Telkom dan PLN. Ini perlu karena pelaksanaan UNBK amat tergantung dari koneksi jaringan internet dan suplai listrik PLN. Adapun daya listrik di Jawa Timur,  kapasitasnya melebihi dari yang dibutuhkan sehingga ada cadangan listrik sebesar 1.500 MW.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman, optimistis UNBK berlangsung dengan baik. Sebab, seluruh persiapan telah dimatangkan sejak dua hari sebelum pelaksanaan. “Baik yang UNBK di pusat kota sampai di wilayah kepulauan telah siap,” katanya.

Berdasarkan data yang ada, jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun ini, yakni 1.454 SMA, 1.798 SMK dan 942 MA. Sedangkan jumlah siswa yang ikut ujian ada 156.710 pelajar SMA, 199.365 pelajar dari SMK dan 61.171 orang dari MA. Sehingga total peserta UNBK tahun ini, mencapai 417.252 siswa yang tersebar di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur.

Dalam pelaksanaan UN SMK, jumlah peserta yang tercatat pada Daftar Nominasi Tetap (DNT) sebanyak 199.366 siswa. Dari jumlah itu, penyelenggara UNBK tersebar di 1.391 SMK dengan total sekolah yang nunut ke sekolah lain sebanyak 407 lembaga. “Kami berharap semua tetap siaga hingga pelaksanaan rampung. Baik guru, kepala sekolah maupun teknisi UNBK. Termasuk yang berada di kepulauan, karena kita UNBK serentak,” tutur Saiful.

Ketua Dewan Pendidikan Jatim, Muzaki, mendukung 100 % Dinas Pendidikan Jatim untuk melaksanakan UNBK. Tantangan Pemprov Jatim lebih besar dari daerah lain provinsi lain. Provinsi lain seperti DKI Jakarta dan DIY, bertekad melaksanakan UNBK 100 % namun  jumlah pesertanya kecil. Sedangkan Provinsi Jatim jauh lebih besar jumlah pesertanya. (her)