Surplus, Neraca Perdagangan Jatim - Swiss

  • 31 view

Jatim Newsroom - Pada 2016, ekspor Jawa Timur ke Swiss 1,968 miliar dollar AS sementara impor  234,11 juta dollar AS. Jadi, Neraca perdagangan Jawa Timur dengan Swiss surplus untuk Jawa Timur  sebesar 1,734 miliar dollar AS dengan pertumbuhan rata-rata 108,49 persen.

Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo setelah menerima Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/3) mengatakan, neraca perdagangan Jawa Timur - Swiss sebelumnya minus, tetapi mulai 2016 sampai sekarang cenderung fluktuatif surplus untuk Jawa Timur.

Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, selama periode 2016 - 2017 nilai ekspor Jawa Timur ke Swiss cenderung fluktuatif dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 1.025,81 persen/tahun. Sedangkan share-nya terhadap total ekspor rata-rata 4,10 persen/tahunnya

Ekspor non migas Jawa Timur ke Swiss terbesar didominasi perhiasan permata, furnitur, alat-alat dapur, perkakas alat-alat mesin pemotong,perabot penerangan rumah. Kemudian alas kaki, mainan, perangkat musik, kayu barang dari kayu,kendaraan, kopi, rempah-rempah dan kapas. Swiss sebagai tujuan ekspor Jawa Timur pada 2012 menempati urutan ke-90 kemudian pada 2015 naik menjadi urutan ke-6 dan pada 2016 sampai sekarang menempati posisi ke-3 dari negara tujuan ekspor.

Sementara pertumbuhan  impor Jawa Timur dari Swiss pada 2012 juga fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhannya 67,63 persen/tahunnya. Sedangkan total impor share-nya 0,82 persen/tahunnya. Pada 2016, total impor Jawa Timur 18.594 miliar dollar AS, sedangkan impor dari Swiss sebesar 234,11 juta dollar AS dengan pertumbuhan 198,49 persen sementara share-nya 1,26 persen.

Komoditi impor non migas Jawa Timur terbesar adalah perhiasan permata berlian, mesin-mesin, pesawat mekanik, bahan kimia,  plastik, lemak/lemak hewan nabati produk industri farmasi. Kemudian minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian, mesin peralatan listrik, olahan tepung dan perangkat optik. Sebagai negara pengimpor, Swiss pada 2015 menempati posisi 31 pada 2016 menempati posisi ke 18 dan sampai dengan Pebruari 2017 menempati posisi ke 11 dari negara-negara pengimpor.

Selain perdagangan, industri,  pariwisata, investasi Jawa Timur dengan Swiss terus meningkatkan kerjasa dibidang pendidikan vokasional, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Kerjasama pendidikan dan iptek antara Swiss dengan Jawa Timur dilakukan dengan perguruan tinggi negeri dan swasta diantaranya dengan Unair, ITS di surabaya dan Unibra Malang saling mengadakan tukar-menukar pengajar/dosen. Kerjasama di bidang iptek mengutamakan riset atau penelitian. Penelitian yang akan dilakukan selain penyakit menular seperti influenza juga penyakit tidak menular seperti darah tinggi, penyakit gula, dan sebagainya.(ryo)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya