Jatim Newsroom - Presiden RI, Joko Widodo, angkat bicara mengenai krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar. Pernyataan ini disampaikan di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (3/9). Berikut pernyataannya :

Pertama, Presiden Jokowi menyesalkan krisis kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Jokowi menegaskan sikap Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan itu bukan hanya kecaman tetapi juga dengan aksi nyata.

Kedua, aksi nyata itu berupa komitmen untuk terus membantu mengatasi krisis kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan juga masyarakat internasional.

Ketiga, Presiden Jokowi telah menugaskan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk Sekretaris Jenderal PBB Bapak Antonio Guterres dan Komisi Penasihat Khusus Untuk Rakhine State, Bapak Kofi Annan.

Keempat, Minggu (3/9) sore Menteri Luar Negeri telah berangkat ke Myanmar, untuk meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan, agar memberikan perlindungan kepada semua warga termasuk muslim di Myanmar, dan agar memberikan akses bantuan kemanusiaan.

Kelima, untuk penanganan kemanusiaan aspek konflik tersebut, pemerintah telah mengirim bantuan makanan dan obat-obatan. Ini di bulan Januari dan Februari sebanyak 10 kontainer.

Keenam, Indonesia juga telah membangun sekolah di Rakhine State dan juga segera akan membangun rumah sakit yang akan dimulai bulan Oktober mendatang di Rakhine State.

Ketujuh, bahkan Indonesia juga telah menampung pengungsi dan memberikan bantuan yang terbaik.

Tak hanya itu, Kedelapan, Presiden juga menugaskan Menteri Luar Negeri untuk terbang ke Dhaka, di Bangladesh, dalam rangka menyiapkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan pengungsi-pengungsi yang berada di Bangladesh. Kita harapkan minggu ini kita akan mengirim lagi bantuan makanan dan obat-obatan.(sti)