Jatim Newsroom - Memperingati Hari Pahlawan jadikan sebagai pemacu perjuangan bagi para generasi muda bangsa di era sekarang ini. Dengan mengenang dan merenungkan kembali pengorbanan para leluhur yang berjuang melawan penjajah.
 
“Kalau kemarin para leluhur berjuang mempertahankan kemerdekaan,  bagaimana sekarang kita berjuang dengan semangat kepahlawanan itu untuk mengisi kemerdekaan. Mari kita jadikan pengorbanan para pejuang sebagai pemicu yang memacu semangat perjuangan generasi muda,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Prov Jatim, Kusnadi sebagai Irup pada upacara Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Mayjend Sungkono, Rabu (10/11/2021).
 
Lebih lanjut dikatakannya, 10 November 1945 belum begitu lama, ini satu sejarah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia khususnya untuk Kota Surabaya. Arek-arek Suroboyo yang pada waktu itu sedemikian heroiknya, untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia sampai mereka merobek bendera Belanda yang sebelumnya 3 warna, menjadi warna merah putih.
 
“Kita bisa melihat, kita bisa membaca sejarah bahwa Bendera yang sebelumnya merah putih biru, kemudian birunya disobek, sehingga tinggal  warna merah putih, yang dilakukan arek-arek Suroboyo di Hotel Oranye yang sekarang menjadi Hotel Mojopahit. Dan itu saksi sejarah yang luar biasa,” tambahnya.
 
Bukan hanya itu, kata Kusnadi, bagaimana juga Jenderal mereka meninggal dunia akibat  bertempur dengan putra-putra terbaik bangsa Indonesia, khususnya dari Surabaya ini. Jenderal Malaby gugur saat pertempuran itu. 
 
“Pada kesempatan ini, saya menghimbau kepada semua generasi-generasi muda hari pahlawan ini jangan diperingati hanya seremonial saja, tetapi marilah kita melihat bagaimana kecintaan kita terhadap bangsa dan negara, kita rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan itu sudah dicontohkan oleh leluhur kita,” ujarnya. 
 
Dikatakannya, untuk saat ini kalau hanya mendongeng, itu sulit bagi generasi muda untuk mengetahui bagaimana hakekatnya peringatan 10 November tersebut. Namun untuk mengingat dan mengetahui perjuangan para pahlawan perlu membaca sejarah.
 
“Dengan membaca, kita tahu siapa mereka, kita paham siapa mereka, apa yang mereka perbuat pada waktu itu, untuk bangsa dan negara ini, itu pasti akan membekas di hati nurani kita, dan untuk berbuat sesuai dengan era kita,” kata Kusnadi.(ern/n)