Pemprov Jatim Gelar Bimtek Pengarusutamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana

  • 9465 view
  • kominfo jatim,BPBD Jatim,GEDSI,penanggulangan bencana,siap siaga

Jatim Newsroom – Pemprov Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bersama program SIAP SIAGA mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengarustamaan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam Penanggulangan Bencana. Kegiatan berlangsung di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kominfo Jatim) selama tiga hari, pada tanggal 31 Oktober hingga 2 November 2023. 

Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep GEDSI dalam konteks penanggulangan bencana. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengintegrasikan aspek inklusi ke dalam layanan penanggulangan bencana secara praktis. Dengan demikian, penyandang disabilitas dan kelompok rentan dapat menjadi prioritas dan mendapatkan perlindungan yang memadai dalam situasi bencana.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Provinsi Jawa Timur, Sriyono, mengungkap program SIAP SIAGA yang sudah berjalan selama lebih kurang dua tahun ini, telah melaksanakan sejumlah kegiatan, termasuk pengembangan aspek inklusi dalam layanan kebencanaan dan Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana (SPM-SUB). 

Program SIAP SIAGA merupakan Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesiapsiagaan Bencana yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam mencegah, mempersiapkan, menanggapi, dan memulihkan diri dari bencana serta memperkuat kerja sama antara Australia dan Indonesia dalam aksi kemanusiaan.

Menurut Sriyono, salah satu keberhasilan Jawa Timur adalah mendorong perubahan nomenklatur anggaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang kini telah diterapkan secara luas di seluruh BPBD di Provinsi Jawa Timur.

“Jadi Jawa Timur telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat bahwa produk dari pemerintah Provinsi Jawa Timur dijadikan acuan oleh Kemendagri Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi pasca bencana untuk seluruh Indonesia.” 

Selain itu, kegiatan lain yang mendapat apresiasi oleh Kemendagri adalah program Desa Tangguh Bencana (Destana). Perlu diketahui di Jawa Timur, terdapat 2704 desa yang memiliki risiko rawan bencana tinggi. Dalam konteks ini, upaya penguatan dan pemahaman mengenai inklusi sosial, gender, dan disabilitas menjadi kewajiban bersama untuk mendukung keberhasilan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penanggulangan bencana. 

Di penghujung sambutannya, Sriyono menggarisbawahi dengan berbagai upaya dan program yang telah dijalankan, BPBD Provinsi Jawa Timur dan SIAP SIAGA terus bekerja keras untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, terutama kelompok rentan dalam menghadapi situasi bencana. 

SIAP SIAGA bekerja sama dengan BPBD Provinsi Jawa Timu dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur pun telah menginisiasi penyusunan sampai pada penetapan dan pemanfaatan Pedoman Pengarusutamaan GEDSI dalam bentuk Buku Pegangan Pengarusutamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana di Jawa Timur. (ais/idc/s)



Berita Terkait
Buku Pegangan Pengarusutamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana Disosialisasikan
Buku Pegangan Pengarusutamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana Disosialisasikan

02 November 2023
#kominfo jatim,BPBD Jatim,GEDSI,penanggulangan bencana,siap siaga

Selengkapnya