Jatim Newsroom – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berencana membangun Islamic Center monumental di Desa Bangpong Bangkalan Madura. Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya turut digandeng untuk merealisasikan rencana tersebut. Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf mengatakan Islamic Center yang akan dibangun tidak hanya diisi dengan aktifitas ibadah dan kajian keislaman, namun juga sebagai destinasi pariwisata relegius lengkap dengan fasilitas memadai seperti museum, kuliner mall dan penginapan. Bahkan dirancang khusus untuk menggambarkan kearifan lokal masyarakat Madura dan Jawa Timur. "Kita bangun Islamic Center yang modern, yang bisa mewadahi berbagai keperluan. Jadi masyarakat bisa berkunjung dan mendapatkan informasi mengenai Islam Nusantara khususnya Jawa Timur dan Madura,” tutur Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ditemui JNR usai rapat koordinasi bersama BPWS dan Uinsa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (24/8). Kendati masih berupa perencanaan, ia optimistis ke depan Islamic Center bertaraf internasional ini bisa secepatnya dibangun. Hingga saat ini, desain bangunan masih terus dimatangkan oleh BPWS dan Uinsa, hasil rancang bangun akan meminta persetujuan Gubernur Jawa Timur H Soekarwo untuk ditindaklanjuti. Terkait dana, ia menjelaskan setelah berkas lengkap akan diajukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB). Sementara ini, Gus Ipul menugaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang dan Biro Adminstrasi Pembangunan untuk membantu proses finalisasi berkas. Kepala Bapel BPWS, Herman Hidayat menuturkan sebetulnya rencana pembangunan Islamic Center di Bangkalan sedianya dimulai pada 2011, bahkan dana senilai Rp 173,8 Miliar dari APBN telah disetujui, namun akhirnya gagal karena sejumlah kendala. “Pada 2013 dana ditarik Pemeritah Pusat lantaran pembangunannya lamban dan masih belum tersedianya lahan. Padahal di Indonesia, Islamic Center hanya ada dua yang dibiaya negara, pertama di Istiqlal dan rencana ini di Bangkalan,” jelas Herman. Rektor Uinsa, Prof Abd A’la menyatakan dukungan penuh atas rencana Pemprov Jatim membangun Islamic Center di Bangkalan. Tim arsitektur Uinsa yang berisi akademisi dan praktisi siap all out membantu mendesain gedung Islamic Center. “Jadi setiap gedung memiliki makna dan filosofi tersendiri. Bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tutup Guru Besar asal Sumenep ini. Seperti diketahui, jembatan suramadu awal pembangunan diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003, kemudian dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Jembatan dengan panjang 5.438 ini melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. (luk)