Jatim Newsroom – Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo yakin usia mesin industri sangat berpengaruh terhadap efektifitas hasil produksi menjadi lebih baik dan berkualitas. Demikian dikatakannya usai menghadiri Indonesia Marketeers Festival 2017 di Surabaya, Kamis (6/4).

Dari hasil pemantauan di sejumlah pabrik wilayah Jatim, yang menggunakan mesin keluaran terbaru hanya 10%, sedangkan sisanya masih menggunakan mesin lama. “Industri di Jawa Timur terus meningkat, meski dari jumlah seluruh pabrik, hanya 10% saja yang menggunakan mesin keluaran terbaru, sisanya mesin lama, bahkan ada yang menggunakan mesin keluaran tahun 90-an,” ungkapnya.

Menurutnya, selama ini hasil produksi sektor industri ditentukan kualitas mesin jika baru maka produksinya akan maksimal dan tidak mudah rusak. “Mesin produk lama pasti tidak efisien dan perawatannya lebih ekstra,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pengusaha bisa menekan biaya produksi dengan cara efisiensi mesin serta skema pembiayaan yang tepat. ”Tidak bisa jika suku bunga bank 12%. Hampir semua pesaing Jawa Timur di kawasan Asean suku bunganya 6-8%,” imbuhnya.  

Karena itu, Pakde Karwo berharap, pemerintah dapat menurunkan suku bunga, sehingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau kelompok industri kerakyatan bisa berkembang sehingga hasil produksinya bisa bersaing dengan produk dari luar. “Jika tidak diberikan kemudahan UMKM bisa bangkrut dan akan berdampak pada daya beli masyarakat karena tidak ada barang yang dibeli dan pasar tidak terbentuk,” terangnya.

Skema pembiayaan harus tepat, sehingga UMKM bisa memenangkan pasar domestik dan mancanegara. “Melalui optimalisasi dan peremajaan mesin industri, pinjaman modal dengan suku bunga serta round agreement bukan subsidi bunga, saya yakin dunia industri Jatim  menjadi nomor satu di Indonesia, ” jelas Pakde. (hjr)