Jatim Newsroom- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) meminta kepada seluruh birokrat yang ada di Jawa Timur agar bisa mengubah mental pemimpin untuk selalu melayani dan bukan dilayani.

"Dulu birokrat itu dilayani, saat ini harus diubah menjadi melayani," kata Menpan RB, Yuddy Chrisnandi ketika memaparkan kesiapan Pemerintah Jawa Timur dalam rangka peningkatan kinerja dan capaian indeks kinerja utama, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (27/10) sore.

Dikatakannya, reformasi birokrasi telah dimulai sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menekankan birokrasi harus berbasis aturan. Birokrasi tidak bisa lagi taat pada pemimpin. "Dulu kalau pemimpinnya suka main badminton, anak buahnya semua ikut beli raket, ini tidak boleh lagi," ujarnya.

Kini, di era pemerintahan Jokowi-JK, maka reformasi birokrasi ditingkatkan tidak hanya harus taat aturan, melainkan birokrasi yang menitikberatkan pada kinerja. Birokrasi kerja ini juga harus dilakukan dengan menitikberatkan capaian pada kinerja. Pemberian bonus serta kenaikan jabatan dan gaji juga harus berdasarkan kinerja. "Kalau ini sukses, maka 5 hingga 10 tahun yang akan datang akan menjadi era dinamik birokrasi dimana seluruhnya sudah taat aturan dengan profesional kerja yang tinggi," ujarnya.

Di era dinamik birokrasi, maka birokrat tidak lagi butuh senioritas, melainkan lebih menekankan pada ide-ide cerdas. Siapa yang memiliki ide bagus, maka layak diapresiasi untuk menjadi pemimpin. (pca)