Jatim Newsroom - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital, Komnas Pendidikan Jawa Timur berkerja sama dengan Kemenkominfo Indonesia menggelar "Webinar Digital Literasi Indonesia" secara gratis dengan fasilitas materi, E-certificate dan door prize. Acara ini digelar mulai Kamis (27/05) dan Jumat (28/05).

Sasaran kegiatan tersebut adalah untuk menggerakkan siswa, guru, tenaga kependidikan, dosen, mahasiswa, santri pondok pesantren, organisasi PGRI, IGI, ISNU, Muhammadiyah, NU dan masyarakat umum. Kegiatan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo dan Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur, Kunjung Wahyudi dengan narasumber yaitu : Dr. Nasrul Syarif, M.Si, Mohamad Yasin, S.Kom. M.Kom., Zulifah Chikmawati, SE. MM., serta Bagus Tri Widiantoro, S.Kom. M.Pd.K.

Kunjung Wahyudi memaparkan berdasarkan survei APJII tahun 2020, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 196, 71 juta pengguna aktif atau sekitar 73,7% dari total populasi penduduk Indonesia. Disaat yang bersamaan, pertumbuhan pengguna yang masih ini membuka ruang yang lebih luas untuk meningkatnya penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Internet. Lebih lanjut lagi, hingga 31 Desember 2020, terdapat 1.858.554 konten situs yang telah diblokir oleh Kementerian Kominfo dan mayoritas situs tersebut merupakan situs pornografi (Kominfo, 2019). Tindakan pemerintah ini menunjukkan dengan jelas bahwa perkembangan penggunaan TIK dan Internet di Indonesia masih kurang sehat, oleh karena itulah Literasi Digital sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia.

Dalam penggunaan media sosial, ternyata juga masih banyak responden yang mengaku menaruh informasi pribadi yang sensitif di media sosial. Selain itu, 30%-60% responden mengaku pernah terpapar hoaks, 11% responden pernah menyebarkan hoaks karena tidak terlalu memikirkan kebenaran informasi tersebut, dan sebagian hoaks yang ditemukan terkait isu politik, kesehatan, dan agama yang diterima paling banyak melalui media sosial Facebook. Oleh karena itulah, kemampuan hoaks perlu diperkuat.

Pengetahuan tentang literasi digital perlu dikemas sehingga menjadi topik yang dibahas di lingkungan keluarga/saudara. Orang-orang dan tokoh-tokoh kunci dapat sekaligus menjadi sumber target berbagai informasi. Perlu juga melibatkan tokoh agama, ketua RT/RW, serta tokoh adat karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mereka cukup tinggi.

Hasil yang diharapkan dari Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I adalah :!Tercapainya target 757.361 orang mendapatkan literasi digital pada tahun 2021. Berjalannya 1.251 Kegiatan Literasi Digital di 14 Kabupaten/Kota tahun 2021 dengan lancar. Terwujudnya masyarakat yang cerdas, positif, kreatif, produktif, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan internet. Meningkatnya kemampuan kognitif masyarakat untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet lainnya. Menciptakan budaya literasi digital di masyarakat Indonesia.

Sedangkan cakupan wilayah Jawa Timur I meliputi : Kabupaten Kediri, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Ponorogo, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, dan Kota Malang.

Salah satu peserta yang juga ketua Komnas kota Surabaya, Jatim MA, sangat mengapresiasi kegiatan literasi digital tersebut. Menurutnya kegiatan itu sangat penting karena menyangkut program anak bangsa yang aktual dan telah disosialisasikan oleh pemerintah lewat Kemenkominfo sehingga akan bisa bersaing dengan bangsa lain. "Dimulai dari sekarang Komnas Pendidikan Jawa Timur sangat cerdas karena programnya masih sangat hangat dan bersinergi dengan Kemenkominfo pusat sehingga semakin menambah kepercayaan pemerintah dan masyarakat terhadap Komnas Pendidikan Jawa Timur", pungkas Jatim. (pno)