"Keroyokan", Cara Efektif Cegah Stunting

  • 1008 view

Jatim Newsroom - Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Bambang Widianto, menegaskan aksi cegah stunting harus dilakukan dengan cara "Keroyokan". 
 
Menurutnya, mustahil persoalan stunting dapat diselesaikan secara cepat jika hanya mengandalkan satu atau dua kementerian/lembaga saja. 
 
 
"Ini berlaku di tingkat pusat maupun daerah. Di tingkat pusat seluruh kementerian/lembaga harus keroyokan. Di tingkat daerah seluruh organisasi perangkat daerah juga harus keroyokan," ungkap Bambang.
 
 
 
Bambang mengatakan, keroyokan yang ia maksud tidak lantas hanya melibatkan pemerintah, namun juga sektor swasta. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) di daerah operasionalnya bisa mendukung program penanganan masalah stunting.
 
 
Stunting merupakan masalah kurang gizi dan nutrisi kronis yang ditandai tinggi badan anak lebih pendek dari standar anak seusianya. Beberapa di antaranya mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal seperti lambat berbicara atau berjalan, hingga sering mengalami sakit. 
 
Mengutip Badan Kesehatan Dunia (WHO), Bambang menerangkan, pada 2018 sebanyak 7,8 juta atau 30 persen dari 23 juta balita di Indonesia adalah penderita stunting. Meskipun proporsinya telah menurun dari 37 persen pada tahun sebelumnya, namun angka itu dinilai masih tinggi.
 
 
"Saya yakin dengan keroyokan ini, upaya pencegahan stunting dapat berjalan lebih optimal karena semua memiliki pemahaman yang sama bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa," imbuhnya. 
 
 
Senada Asisten Deputi Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Bencana, Abdul Muis, mengungkapkan, stunting bukanlah penyakit. Stunting juga bukan semata soal gizi anak, tapi terkait kualitas SDM dan sarana kebutuhan sosial masyarakat. Oleh karena itu dalam pencegahannya ada pembagian penanganan masalah.
 
 
"Ada 23 Kementerian dan Lembaga yang saat ini berkolaborasi melakukan percepatan pengentasan stunting yang tahun ini ditargetkan di 260 Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia," tuturnya disela-sela acara Workshop Konvergensi Aksi Percepatan Pencegahan Stunting yang digelar di Hotel Arya Duta, Rabu 7 Agustus 2019.
(fiq/s)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya