Jelang Natal, Gubernur Pantau Harga Bahan Pokok di Pasar Tambakrejo Surabaya

  • 21 view

Jatim Newsroom – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kadisperindag                                                                                                      Jawa Timur, KPPU, Bulog dan Kepolisian melakukan pemantauan secara langsung harga bahan pokok (Bapok) di Pasar Tambak Rejo Surabaya, dan pasar Larangan Sidoarjo, Selasa (24/12).

Harga sejumlah kebutuhan pokok sebelumnya telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur sejak tanggal 16 Desember 2019. Tetapi, Gubernur ingin mengetahui secara langsung perkembangan harga dipasar rakyat Tambakrejo, Surabaya.

"Pasar Tambakrejo  ini adalah merupakan satu dari 25 pasar di Jawa Timur yang menjadi titik pantau Badan Pusat Statustik (BPS.) Jawa Timur, Jadi ketika BPS melihat inflasi itu ada 25 titik pantau di pasar-pasar di Jawa Timur salah satunya ya Tambak Rejo ini," ujarnya Gubernur kepada media usai pantau pasar Tambakrejo.

Maksud dan Tujuan pantauan kebutuhan pokok ini, tutur Khofifah, adalah untuk memastikan jika stok yang dibutuhkan masyarakat, terpenuhi atau aman menjelang Nataru. Menyusul kemudian, melihat kestabilan harga di pasar. “Paling utama yang penting stok aman. Yang kedua, sebagian besar kalau harga bahan pokok aman, stabil," ungkapnya.

Namun, ada satu ujar Khofifah adalah bumbu dapur yang mengalami kenaikan hingga sampai sekitar Rp 10.000/kg yakni bawang merah. Ia menjelaskan, bawang merah yang dijual di Pasar Tambak Rejo, berasal dari Kabupaten Nganjuk, karena yang dari Probolinggo harganya lebih mahal.

"Mereka melihat purchasing power ya, jadi daya beli masyarakat, lebih banyak yang mereka jual di sini adalah yang dari Nganjuk, Rp 35.000/kg, biasanya Rp 25.000, sementara bawang merah dari  Probolinggo Rp 30.000/kg, sekarang Rp 40.000 Propolinggo," ungkapnya.

Sementara untuk bawang putih justru ada penurunan harga, kemudian cabe rawit maupun cabe merah besar juga ada penurunan harga. Sementara itu, telur ayam ras ada kenaikan Rp 1000 – Rp 2.000/kg, lalu beras medium ada kenaikan Rp1.000/kg. “Tetapi bahwa ketika menghadapi peak season liburan Natal dan liburan Tahun Baru, rasanya kenaikan Rp1000/kg, misalnya untuk beras medium, kemudian kenaikan Rp 1000 – Rp 2000/kg untuk jenis telur tertentu, itu sesuatu yang masih dalam koridor yang bisa ditolerir," tuturnya.

Sedangkan, untuk harga daging, hasil pantauan Gubernur, semua dalam posisi harga yang stabil, varian-varian kualitas daging tetap pada posisi harga yang stabil. "Jadi poin yang ingin saya sampaikan, stok bahan pokok di Jawa Timur semua dalam posisi aman. Kembali saya ingin menyampaikan jangan ada upaya menimbun karena semua stok aman," pungkas. (Ryo/p)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya