Jatim Newsroom – Menjelang hari Raya Idul Adha 1440 H Dinas Peternakak (Disnak) Provinsi Jawa Timur menggelar bazar bewan korban sapi dan Kambing di halaman kantornya Jln A Yani 220, Surabaya. Bazar tersebut berlangsung mulai tanggal 7-11 Agustus 2019.  

 

“Bazar hewan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penjualan, penyediaan dan pemilihan hewan qurban, bahkan penjaminan status kesehatan hewan qurban,” ujar Kadisnak Jawa Timur, Wemmi Niamawati, di sela-sela Bazar Ternak dan pelepasan Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Ante Mortem-Post Mortem ternak tahun 2019, dikantor, Surabaya, Kamis (8/8).

 

Pada Bazar Ternak Qurban ini, lanjut Wemmi, terdapat kegiatan antara lain menyediakam hewan qurban yang diikuti oleh 11 stand yakni 3 stand ternak sapi dan 8 stand ternak kambing. Sementara total jumlah ternak yang dujual sebanyak 400 ekor terdiri dari 50 ekor sapi dan 350 ekor kambing.

 

Sedangkan untuk harga bervariasi tergantung beratnya.  Untuk ternak lembu/sapi antara 225-415 kg dengan harga antara Rp 18-30 juta/ekor. Sementara ternak kambing peranakan jenis etawa harganya tergantung besar kecilnya, untuk yang paling kecil Rp 2,5 juta dan terbesar dijual dengan harga Rp 6 juta/ekor.

 

Sementara untuk pelepasan tim pemeriksa kesehatan hewan Ante Mortem-Post Mortem hewan qurban dilakukan secara simbolis kepada 300 petugas. Jumlah tim pemeriksa kesehatan hewan, baik medik veteriner (dokter hewan) maupun paramedik veteriner se Jawa Timur sebanyak 1.250 orang.

 

Kadisnak berharap, bazar ternak qurban ini dapat mengedukasi masyarakat terkait hewan qurban yang sehat dan menjual berdasarkan berat badan, bukan lewat taksiran. Dengan begitu terjadi kepastian harga antara penjual dan pembeli. Juga memastikam bahwa hewan qurban yang dijual telah diperiksa oleh Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan dan dikeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan.

 

Para dokter hewan juga akan memeriksa 6.600 titik penjualan ternak yang tersebar di Jawa Timur. Dalam hal ini Disnak Jawa Timur juga mengedarkan surat untuk melekukan kewasapadaan terhadap penyakit hewan menular, dan membuat surat edaran kesehatan hewan kepada peternak dan pedagang hewan. (ryo,uin/s)