Jatim Newsroom – Jawa Timur menyiapkan lahan di dekat Bandara Internasional Juanda seluas 100 hektare untuk pembangunan perusahaan gemopolis atau perhiasan  seperti di Dubai.

Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo saat Membuka  20 Tahun Surabaya  Jewellery Fair di Grand Ballroom Sangri-La Hotel Surabaya, Kamis (22/10) mengatakan, nantinya Jawa Timur mempunyai pabrik khusus perhiasan di dekat Bandara Internasional Juanda seperti di Dubai Timur Tengah diperkirakan selesai 2019.

Kata Gubernur jadi para pembisnis nanti setelah turun dari pesawat di Bandara Juanda atau City Airport Juanda yang didekatnya ada pabrik perhiasan yang dilengkapi pertokoan dan mall serta penginapan. Jadi para pembisnis setelah melakukan temu bisnis dan transaksi tidak perlu susah-susah kemana-mana.langsung bisa kembali ke negaranya.

Sekjen APEPI Iskandar Husin mengatakan, menyambut baik rencana Pemerintah Jawa Timur menyiapkan tempat sebagai pusat industri gemopolis di dekat Bandara Internasional Juanda. Memang sebaiknya industri emas perhiasan permata ditempatkan di suatu lokasi strategis dekat bandara seperti di Juanda. Karena dengan adanya tempat industri gemopolis maka akan mendorong dan meningkatkan industri perhiasan di Indonesia khususnya di Jawa Timur.

Dia juga menyambut baik akan diberlakukannya pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2016. Meskipun pasar bebas MEA diberlakukan perdagangan emas perhiasan tidak serta merta bebas, tetapi masih ada rambu-rambu aturan yang harus diberlakukan seperti pajak penghasilan masih tetap ada. 

Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI), Jefri Tumewu, mengatakan; Surabaya Jewellery Fair 2015 kali ini diikuti oleh 135 peserta dalam negeri termasuk didalamnya  68 pengrajin Industri Kecil Menegah (IKM) mitra dari binaan Kementerian Perindustrian Indonesia, Kementerian Koperasi UKM dan Dekranasda Provinsi Jawa Timur.

Para peserta menampilkan produk-produk hasil kerajinan terbarunya yang belum pernah dipamerkan. Jumlah peserta IKM merupakan yang terbanyak dari sebelumnya. Sementara dari jumlah tersebut 15 peserta menampikan mesin-mesin dengan perangkat industrinya yang bisa menghasilkan industri perhiasan cukup bagus.

Jefri meminta dukungan pemerintah sangat diperlukan agar pameran perhiasan kali ini akan lebih bernilai dan bisa mendatangkan manfaat yang maksimal khususnya di sektor industri kreatif dalam rangka mendorong terbukanya pasar di Indonesia dan pasar ekspor. Sementara peserta dari luar negeri kali ini tidak bisa mengikuti karena lokasinya terbatas, tempat pameran diutamakan bagi peserta dalam negeri.

Jefri juga berharap penyelenggaran pameran dilakukan secara konsisten agar bisa  dirasakan manfaatnya. Seperti produk yang dipamerkan kali ini selalu menjadi trend centre bagi pelaku usaha dan pecinta perhiasaan. Seperti trend batu-batu mulia Nusantra tersebut yang selalu diburu pembeli. Agar trend batu-batuan dapat berjalan terus maka perlu dijaga kualitas produk-produk batunya.

Pada pameran kali ini juga ditampilkan batu- batu akik, batu permata, batu mulia dan batu antik dari berbagai daerah Indonesia. Bagi pecinta emas perhiasan permata, batu mulia dan batu akik silahkan mendatangi Jewellery Fair di H Shangri-La Jln My Sungkono Surabaya. Pameran dibuka untuk umum dan gratis tanpa ada biaya tiket masuk. (ryo)