Jatim Newsroom - Walikota Mojokerto berharap ada sinergitas dan kolaborasi melalui program yang telah dicanangkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Mojokerto dengan program keummatan yang telah dicantumkan dalam rencana pembangunan Pemerintah Kota Mojokerto.

Demikian dikatakannya saat membuka Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke II dalam masa khidmat tahun 2018 – 2023, di Aula Kantor PCNU Kota Mojokerto, pada Rabu (29/12/2021) malam.

Lebih lanjut dikatakannya, kolaborasi ini ingin memperkuat tidak hanya melalui Muslimat NU, namun juga melalui PCNU hingga ke lembaga sayapyangjuga turut bersinergi dengan Pemerintah Kota Mojokerto.

Wali kota Mojokerto menyampaikan kehadirannya ditengah para ulama dan tokoh NU tersebut selain bersilaturahmi juga sekaligus meminta doa ditengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga saatini.

"Tentu selain bersilaturahmi dengan poro kyai dan bu nyai, sekaligus saya meminta doa dan restu, ditengah bencana non alam pandemi covid-19 yang entah sampai kapan akan dicabut oleh pemerintah pusat. Semoga melalui doa dari para kyai dan bu nyai menjadi jalan dibukanya oleh Allah pandemi ini berakhir dan kita bisa beraktifitas seperti sedia kala," ujarnya.

Dikatakannya, isu strategis degradasi moral yang saat ini sedang melanda Indonesia, menurut orang nomor satu di Kota Mojokerto ini menjadi PR bersama yang bisa dikolaborasikan dengan NU, salah satunya melalui program dari Muslimat NU yang telah disinergikan oleh PP Muslimat NU dengan Kemendikbudristek-Dikti.

Ada tiga lembaga dibawah Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) yang di sinergikan hingga ketingkat daerah untuk mendapatkan sasaran dalam program program organisasi penggerak tersebut. Dimana tujuan yang ingin dicapai dari program tersebut adalah memberikan pendidikan karakter sejak dini kepada anak - anak bangsa dalam rangka mencarikan solusi yang terbaik upaya preventive penanganan terhadap turunya moral generasi penerus Bangsa kita," jelas Wali Kota.

"Dengan banyaknya kasus kenakalan remaja disekitar kita, maka anak- anak kita perlu penguatan pendidikan karakter sejak dini melalui penanaman agama yang kuat, pemdampingan terhadap keluarga secara komperhensif," imbuhnya.

Dikatakan Ita, melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pemerintah Kota Mojokerto, sangat bisa disinergikan dengan salah satu lembaga milik PCNU yakni LHK.

"Saya berharap peran ini bisa kita kuatkan di kota Mojokerto. Selain kementerian Agama yang kita ajak untuk bekerjasama menangani hal ini, kami juga mohon para kyai dan bu nyai memberikan peluang kepada kami untuk bisa melakukan penguatan, untuk langkah- langkah yang lebih implementatif dalam rangka mengantarkan anak- anak bangsa kedepan lebih memiliki karakter, pemahaman agama yang kuat sehingga bisa menjadi generasi bangsa yang berkualitas dan berahlakhul karimah," pungkasnya.(ern/s)