Jatim Newsroom – Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo memantau secara langsung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari kedua di SMKN 6 Jl Margorejo Indah dan SMKN 1 Jl SMEA Surabaya, Selasa (4/4).

Menurut Pakde Karwo, dengan UNBK siswa-siswi dilatih dengan kejujuran, artinya siswa tidak bisa mengandalkan kerjasama, namun mengerjakan sendiri dan soal siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak sama.

Dalam UNBK 2017, pihak sekolah juga melibatkan orang tua murid karena ujian menggunakan sistem komputer dan di Jatim tidak ada lagi ujian yang pakai kertas. Orangtua harus memahami proses UNBK, bukan hanya sekedar melakukan doa bersama. Pakde juga menjelaskan ada beberapa kendala dalam ujian berbasis komputer yang memasuki tahun ketiga ini, yakni masalah online computer. baik itu hardware maupun software. “Jika orangtua paham UNBK, maka bisa mendukung anak dengan maksimal,” jelasnya.

Dalam kunjungan lapangan, Pakde Karwo selain melihat perangkat komputer dan pengawas sebelum pelaksanaan ujian, juga berbincang dengan siswa yang menunggu jam masuk ruang ujian. Kepada siswa, pakde berpesan agar mengerjakan ujian dengan baik karena hasilnya nanti akan dipetakan untuk Jatim. Jadi, harus siap semua dalam evaluasi.

Kadis Pendidikan Jatim, Saiful Rachman mengatakan, pelaksanaan UNBK hari pertama ada beberapa evaluasi, yakni ada dua sekolah di Surabaya dan Pasuruan terkendala server serta kurang pahamnya petugas, namun sudah teratasi dalam 10 menit. Dari 1.789 penyelenggara UNBK se Jatim, hanya 2 sekolah yang mengalami kendala. Artinya, Jatim siap UNBK 99% dan 1% hanya atas kuasa Allah. (her)