Gubernur Perpanjang Status Darurat Kekeringan Hingga 1 Desember 2015

  • 910 view

Jatim Newsroom- Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo memperpanjang status darurat kekeringan di Jatim hingga 1 Desember 2015. Ini karena, kondisi cuaca sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan turun hujan, bahkan cuaca cenderung semakin panas. Diperkirakan musim kemarau akan berlangsung hingga akhir Nopember.

“Perkiraan cuaca bulan Nopember belum tentu hujan, maka saya memperpanjang darurat kekeringan. Sudah  saya sampaikan pada Sudarmawan (Kepala BPBD Jatim, red). Status ini sampai 1 Desember,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Kamis (22/10).

Pakde melanjutkan, dampak musim kemarau juga berpengaruh pada musim tanam dan musim panen. Terkait dengan kemungkinan krisis kebutuhan bahan pokokpihaknya telah mengirim surat resmi kepada Presiden Joko Widodo, memberitahukan bahwa hingga lima bulan ke depan, pengiriman beras, gula, dan sembako dari Jatim ke luar provinsi atau luar pulau akan dihentikan sementara.

“Dengan begitu, musim tanam juga dipastikan akan mundur. Penghentian kita minta sampai Bulan Maret 2016 karena musim panen baru akhir Maret. Jika musim tanamnya Januari maka 30 hari selanjutnya baru musim panen,” ungkap  Pakde Karwo.

Namun demikian, ia meminta masyarakat Jatim tidak perlu khawatir dengan lamanya musim kemarau tahun ini karena stok pangan di 38 Kabupaten/Kota telah tersedia dan aman. “Gudang-gudang Bulog masih penuh dengan beras semua. Jangan sampai disini (Jatim, red) ada kelangkaan,” terangnya.

Sementara itu, salah satu Kabupaten terdampak kekeringan adalah Sampang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang telah memperpanjang status darurat kekeringan hingga 30 November 2015.  Sebelumnya, status darurat ini hanya berlaku sampai 15 Oktober 2015. “Untuk itu, ada baiknya masyarakat tetap menghemat air. Karena kemarau yang berdampak pada kekeringan diprediksi terjadi hingga November,” terang Kepala BPBD Kabupaten Sampang, Anang Joenaidi.

Ia menjelaskan, perpanjangan status darurat kekeringan mengacu pada prakiraan cuaca yang ditetapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Ia mengungkapkan, wilayah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih bertambah dari 46 menjadi 66 desa. “Bantuan air bersih tetap jalan. Kita berharap hujan segera turun,” tandasnya. (luk)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya