Jatim Newsroom - Gubernur Khofifah Indar Parawansa optimis, ekonomi Jawa Timur akan bangkit meski di tengah pandemi Covid-19. Ini disampaikan gubernur saat menjadi keynote speaker Webinar Inspiratif ‘Jatim Bangkit di Tengah Pandemi’ dalam rangka HUT ke-15 beritajatim.com, Kamis (1/4/2021).

 

Dalam paparannya Gubernur mengungkapkan beberapa strategi salah satunya pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) di Jatim yang akan mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia, termasuk memaparkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

 

Ditargetkan, Jatim dapat menjadi leader untuk kawasan regional ekonomi syariah di Indonesia, dengan mendorong perkembangan industri produk halal dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

 

Lebih lanjut dikatakan, saat ini negara eksportir produk halal terbesar di dunia dipegang Brazil sedangkan Indonesia menjadi importir terbesar untuk produk halal. Ini tidak lepas dari besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk halal yang banyak dipenuhi pasar impor. “Ini menjadi peluang Jatim untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan KIH yang akan dibangun, maka kita bisa menjadi menguasai regional ekonomi syariah di Indonesia,” tutur gubernur.

 

Sebagai langkah pematangan konsep KIH, dalam waktu dekat Pemprov akan mengajak pakar dan akademisi fakultas ekonomi syariah dari kampus negeri, swasta dan agama di Jatim, membantu mendiseminasikan konsep dan memberikan masukan untuk KIH.

 

Pemprov bersama Bank Indonesia perwakilan Jatim akan mengundang asosiasi UMKM untuk diberikan pemahaman, sehingga mereka bisa dilibatkan dalam menciptakan produk halal. Untuk diketahui, KIH adalah kawasan khusus produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Nantinya produk halal yang dihasilkan dijamin melalui sistem dan prosedur halal ketat. Bahkan, gubernur meminta KIH dapat terintegrasi mulai produksi, sertifikasi, hingga pemasarannya.

 

Rencana ini merupakan pengembangan kawasan industri di Safe N Lock yang berdiri di atas lahan seluas 410 hektar. Lahan KIH direncanakan mencapai 148 hektare. Sebagai pengelola, PT Makmur Berkah Amanda siap menambah luasan. Terutama untuk sektor pariwisata, makanan dan minuman, kosmetik hingga kesehatan.

 

Pemprov Jatim juga tengah berupaya membangun sebuah kawasan yang mirip Sandbox, yang dalam drakor ‘Start Up’ disebut sebagai Silicon Valleynya Korea Selatan. Gubernur Khofifah menuturkan, Sandbox digambarkan sebagai wadah untuk para calon pengusaha mendapat bimbingan dari senior, investor, dan kantor untuk mengembangkan usaha rintisan. Saat ini menurut Gubernur, ada private sector di Jatim yang  tengah membangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Singhasari di Kabupaten Malang.

 

“Saya berharap KEK Singhasari mampu menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia melalui pendekatan ekosistem digital yang terintegrasi,” katanya

 

Menurut Gubernur, KEK Singhasari merupakan KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata budaya, ekonomi digital dan ekonomi kreatif.

 

Keberadaan Techno Park di kawasan itu nantinya akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat agar memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran produknya melalui start up sehingga bisa bersaing di era industri 4.0 bahkan 5.0. (hjr)