Jatim Newsroom - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menilai stabilitas dan kemanan bisa tercapai jika situasi aman dan kondusif. Ia pun meminta aparat kepolisian agar lebih memperkuat sinergi tiga pilar yakni antara TNI/Polri, kepala desa, dan tokoh agama atau tokoh masyarakat.

    "Untuk membangun stabilitas Jatim maka tiga pilar harus diperkuat. Ini untuk memaksimalkan pembangunan yang tentu bisa berdampak positif, di mana masyarakt bisa merasa aman nyaman sehingga tercipta kesejahteraan," kata Soekarwo saat menghadiri rapat pimpinan Polri di jajaran Polda Jatim, Rabu (8/2)

Pakde Karwo, sapaan akrab gubernur, memisalkan daerah di Jatim yang selama ini kurang kondusif. "Bangkalan, Sumenep, dan Jember ini kapolres, dandim dan bupatinya gak kompak, tapi setelah diancam baru jadi (bisa bekerjasama, red)," ungkapnya.

    Menurutnya, hubungan bupati dan DPRD yang tidak bagus dan terus bertengkar berdampak buruk pada pembangunan di daerah. "Tidak bagus tengkar karena pembangunan bisa baik jika suasananya aman dan nyaman.

    Pakde Karwo meminta pada jajaran kepolisian untuk bisa menciptakan suasan kondusif di Jatim. Pasalnya, kata dia, hal itu bisa berdampak besar terhadap situasi perekonomian Jatim agar tumbuh lebih baik.

Ia juga mengingatkan, sesuai konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945 dijelaskan pada alinea keempat. "Melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mecerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut menjaga ketertiban dunia. Ini juga menyangkut keamanan yang menjadi tugas polisi," ucapnya.(afr)