Jatim Newsroom – Di era industri 4.0, dunia kerja mengalami banyak perubahan. Para pekerja tetap mulai banyak yang tergantikan oleh pekerja lepas (Gig worker). Banyak industri atau organisasi mulai bersandar pada para pekerja (ahli) yang independen dalam sistem kontrak jangka pendek ketimbang merekrut pekerja tetap. Bahkan keberadaan gig worker ini dinilaimemiliki peran penting sebagai motor penggerak ekonomi dan pembangunan.

 

 Hal ini dikatakan Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Sunarya, saat membuka kegiatan workshop orientasi dunia kerja millennial dalam penyiapan kompetensi talenta Program Millennial Job Center (MJC) pada platform keahlian baru tahun 2021 di Jember, Selasa (23/3/2021) malam.

 

“Bagi generasi millennial yang kini menjadi tulang punggung peralihan pekerja dari sektor formal ke sektor informal (gig worker) diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi keluarganya dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Sunarya.

 

Dikatakannya, gig worker menjadi model bisnis baru yang mulai dilirik di Indonesia. Sebab  kehadiran para tenaga kerja lepas ini menekankan efisiensi dan efektivitas karena hadir melalui teknologi. Di Indonesia, gig worker sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga banyak perusahaan mulai melihat sisi lain dari para gig worker ini.

 

“Alasan on demand (berdasarkan permintaan) bisa menjadi pilihan selain karena kontrak tidak terikat, perusahaan juga bisa mendapatkan tenaga profesional yang diinginkan sesuai kebutuhan perusahaan,” terangnya.

 

Menurut Sunarya, melihat peluang gig worker yang cukup besar pengaruhnya dalam menanggulangi angka pengangguran, maka diperlukan adanya komersialisasi dari para gig worker itu sendiri.  Komersialisasi yang dimaksudkan di sini adalah membuat para gig worker menjadi kebutuhan di pasar tenaga kerja di Indonesia khususnya di Jawa Timur.

 

Oleh sebab itu, sambung Sunarya, Disnakertrans Jatim dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang kreatif dan profesional merasa perlu melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas melalui workshop orientasi dunia kerja millennial dalam penyiapan kompetensi talenta program Millennial Job Center (MJC) pada platform keahlian baru tahun 2021.

 

Kepala Seksi Pengembangan Pasar Kerja Disnakertrans Jatim, Aunur Rofiq, menjelaskan kegiatan workshop MJC ini adalah untuk memberikan akses lebih kepada para gig worker agar mampu bekerja di era revolusi industri 4.0, serta untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja dan penurunan tingkat pengangguran terbuka  di Jatim khususnya bagi generasi millenial.

 

Hal ini sebagai  terobosan baru dalam meningkatkan jumlah lapangan kerja di Jatim,  juga tersedianya wadah pengembangan karir generasi millenial di era Gig Ekonomy. Gig economy merupakan sistem tenaga kerja bebas dimana perusahaan hanya mengontrak pekerja independen dalam jangka waktu pendek.

 

Kegiatan ini juga untuk mempersiapkan dan mempertemukan talenta, mentor, dan klien dalam rangka terciptanya peluang project/pekerjaan bagi para gig worker di Jatim dan  untuk mengkombinasikan aspek digital dan non-digital dalam membuka kesempatan kerja.

 

“Rencananya kegiatan MJC 2021 ini dilaksanakan di tiga Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemprov Jatim, yaitu di Malang, Bojonegoro dan terakhir di Jember. (her/s)