Bulog Andalkan Gula Mentah Impor Untuk Tekan Harga Pasar

  • 47 view

Jatim Newsroom – Harga gula di pasar lokal yang masih cukup tinggi di kisaran Rp 15-16 ribu per kilogram (kg) hingga kini masih dicarikan solusi untuk menstabilkannya. Salah satunya yakni upaya yang dilakukan Perum Bulog yang mengandalkan gula mentah (Raw sugar) impor untuk diolah menjadi gula konsumsi yang bisa dijual lebih murah agar bisa menekan harga di pasaran.

“Saat ini kami tengah mendatangkan raw sugar untuk digiling dan dijadikan gula konsumsi sebanyak 260 ribu ton. Saat ini, stok gula di gudang Bulog sekitar 35 ribu ton. Dengan stok sebanyak itu, kami optimistis dapat menekan harga gula di pasaran yang saat ini masih tinggi di kisaran harga Rp 15-16 ribu per kg,” kata Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, Rabu (21/9).

Ia menjelaskan, gula mentah impor hingga kini masih terus didatangkan. “Akan masuk pada akhir bulan ini dan akan menambah stok gula Bulog sampai akhir tahun. Sebab gula mentah yang masuk akan digiling pada bulan Oktober, sehingga sudah bisa digunakan pada bulan November dan Desember,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya masih berupaya menurunkan harga gula di kisaran Rp 12.500 per kg sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo. Ia menjelaskan, gula impor yang ada di gudang Bulog harus dijual ke konsumen. Mekanisme yang dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan distributor lokal untuk membantu penjualan gula impor yang ada.

Kehadiran gula impor ini diharapkannya dapat menjadi cadangan nasional mengingat saat ini, terjadi penurunan rendemen gula di kisaran 6 persen dari rata-rata- 7-8 persen secara nasional. Diprediksikannya produksi gula nasional tahun ini di kisaran 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih kecil dari produksi gula tahun 2015 yang mencapai 2,5 juta ton.

Penurunan produksi gula tersebut disebabkan musim hujan yang berkepanjangan mengakibatkan proses penyinaran matahari terhadap tanaman tebu tidak penuh. Selain itu, kondisi sejumlah pabrik gula yang sudah tua juga membuat proses pengolahan gula tidak efisien sehingga berdampak pada rendahnya rendemen gula. (afr)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya