Agar Tidak Impor Gula, Pemerintah Perlu 10 PG Baru

  • 824 view

Jatim Newsroom - Kebutuhan gula di Indonesia mencapai 5 juta ton per tahun, namun baru bisa memenuhi maksimal 2,5 juta ton per tahun. Untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, pemerintah mengimpor gula dari negara lain. Agar impor tidak lagi menjadi pilihan, maka diperlukan 10 pabrik gula (PG) baru.

"Untuk memenuhi kebutuhan gula yang hampir 50 persen, kita masih mengimpor dari negara lain seperti Thailand, Australia, Brasil dan negara importir lainnya. Untuk menghindari impor, maka petani harus tanam tebu dan dibangun 10 PG baru,” kata Direktur Produksi PTPN XII, Suwarno, Jumat (23/10).

Menurut dia, untuk bisa memenuhi kebutuhan gula di Indonesia, pihaknya mendorong petani lokal untuk menanam tebu. "Daripada mengimpor gula mentah kan lebih baik jika petani lokal beralih menanam tebu," jelasnya.

Ia menjelaskan, saat ini di Indonesia ada 54 pabrik gula yang masih beroperasi dan sebagian besar berada di wilayah Jawa Timur. "Memang infonya ada rencana pemerintah untuk membangun 10 PG lagi yang tersebar di Indonesia agar kita tidak perlu lagi mengimpor gula dari negara lain," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf mengatakan, produksi gula Jatim yang cukup tinggi dan juga pembangunan Pabrik Gula (PG) Glenmore di Banyuwnagi yang prospektifnya sangat bagus bisa mengurangi impor.“Kalau PG di Banyuwangi ini bisa selesai maka  produksi gula Jatim bisa punya daya saing. Saya juga berharap industri gula yang di produksi oleh PG di Jawa Timur semakin meningkat dengan cara meningkatkan lahan untuk berkebun tebu,” ujar Gus Ipul.

Ia juga berharap para petani tebu tidak putus asa dan semakin mengembangkan industri gula. “Petani harus bersinergi dengan pabrik gula dan pemerintah agar mampu membawa nama Jawa Timur sebagai pengahasil gula yang memiliki daya saing. Apalagi setelah dibukanya PG di Banyuwangi akan semakin meningkatkan produksi gula yang ada,” urainya.

Gus Ipul juga tak menampik jika lahan yang digunakan untuk perkebunan tebu semakin tahun semakin berkurang. Hal tersebut dikarenakan petani sering mengalami kerugian atau gagal panen karena disebabkan oleh cuaca yang sangat berpengaruh terhadap kualitas tebu.

Padahal, kata dia, modal tanam biaya perawatan yang cukup tinggi membuat petani memilih mengalihkan lahan ke sektor yang lain. “Jawa timur  adalah penghasil gula dan tebu yang sangat besar dibanding daerah lainya. Kalau dulu di Jatim bicara soal tebu ya gula, kalau bicara gula ya tebu. Gak ada yang lain. Sama seperti garam atau tembakau ya Madura,” ungkapnya.

Tak hanya mempertahankan lahan untuk berkebun tebu, ia juga meminta pengembangan bibit yang unggul tebu juga ddapat ditingkatkan. “Dengan bibit yang bagus, maka bisa meningkatkan produktivitas tebu yang otomatis bisa meningkatkan produksi gula dan ini memberikan keuntungan bagi petani,” jelasnya.

Selain bibit tebu, Gus Ipul juga berharap distribusi dan pasokan pupuk untuk petani tebu bisa tetap bagus dan lancar. “Kalau bibit bagus tidak ada pupuk yang percuma. Jadi pupuk ini harus tetap ada agar produksi tebu Jatim bisa lebih optimal. Saya akan sampiakan semua aspirasi petani pada pak Gubernur,” tukasnya. (afr)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya