50 Ibu-Ibu Ikuti Lomba Masak di Kamp Pengungsi
- 815 view
- DP3AK
Jatim Newsroom - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur mengadakan lomba masak mie di kamp pengungsi di kec. Pronojiwo diikuti sebanyak 50 ibu-ibu pengungsi, lomba masak mie dalam rangkaian memperingati Hari Ibu Tahun 2021, kegiatan lomba berlangsung selama 2 hari yaitu 27 Desember 2021.
Hal ini dikatakan kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur Dra. Restu Novi Widiani, M.M, Selasa (28/12/2021) via smartphone dari Lumajang.
Lebih lanjut Restu Novi, menjelaskan, 50 ibu-ibu pengungsi ini cukup antusias mengikuti lomba masak mie. Lomba dibagi 2 gelombang, masing-masing gelombang dibagi 5 kelompok, anggota kelompok terdiri dari 5 orang.
Sedangkan untuk peralatan dan bahan baku sudah disediakan. Untuk bahan-bahan baku dipilih sendiri, bumbu, bahan, peralatan dan perlengkapan masak dipersiapkan oleh panitia, sesuai kreasinya, peserta diperbolehkan membuat inovasi/nama unik untuk setiap masakannya. Keputusan pemenang ditentukan juri dan lomba masak dilaksanakan serentak satu sesi selama 30 menit sampai makanan siap disajikan.
Menunya pun diberi nama oleh mereka sangat spesial seperti mie setan semeru, spagety semeru, mie satuy , mie lahar panas dan mie gembel, Setelah selesai ditentukan pemenang namun semuanya pulang membawa hadiah. Keseruan nampak karena disupport putra putrinya dan tagana yang mendampingi di sela-sela lomba.
Lomba masak mie menggunakan bahan dasar mie dan selanjutnya diolah untuk dibuat berbagai kreasi mie oleh masing-masing peserta. Setiap peserta juga diminta untuk memasak mie sekreatif dan se inovatif mungkin serta memiliki citra rasa yang khas dan unik. Setiap peserta harus menamai kreasi mienya seunik mungkin. Panitia memberikan waktu selama dua jam untuk memasak bagi seluruh peserta.
Restu Novi Widiani di akhir lomba masak juga menanyakan pada ibu-ibu yang ikut lomba sebagai assessment dengan putranya berapa, usia berapa sekolah apa sudah menikah, sebetulnya ini adalah langkah penyuluhan sekaligus assesman sejauh mana mereka paham usia pernikahan yang diamanahkan. (her/n)
Berita Terkait
Evaluasi Pelaksanaan PUG, tim penggerak di Jatim Ikuti Rakor Pusat dan Daerah
21 Oktober 2023
#DP3AK
Kemenko PMK RI Gelar Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Jatim
17 Oktober 2023
#stunting,DP3AK Jatim,Kemenko PMK RI,Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan