2021, Pemuda Jatim Lebih Banyak Bekerja di Sektor Formal sebesar 55,15%

  • 725087 view
  • Ketenagakerjaan,BPS Jatim,pemuda

Jatim Newsroom - Secara umum, pemuda Jawa Timur yang bekerja di sektor formal lebih banyak dibandingkan pemuda yang bekerja di sektor informal (55,15 persen berbanding 44,85 persen). 

Berdasarkan tipe daerah, pemuda di perkotaan lebih banyak bekerja di sektor formal (64,53 persen), sedangkan pemuda perdesaan lebih banyak bekerja di sektor informal (57,46 persen). 

Sekitar separuh pekerja pemuda Jawa Timur bekerja sebagai buruh/karyawan (53,88 persen), diikuti pekerja keluarga/tidak dibayar (20,45 persen), dan berusaha sendiri (11,58 persen). 

Hal tersebut tercatat dalam Laporan Statistik Pemuda Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 yang dipublikasikan di laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Juli 2022. 

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan bahwa hal ini berarti masih banyak pemuda Jawa Timur yang menggantungkan harapan masa depannya sebagai buruh atau bekerja pada pihak lain, baik di perusahaan maupun industri. 

Di samping minimnya keahlian professional pemuda, tingkat kewirausahaan pemuda Jawa Timur juga masih rendah. Kecilnya persentase pemuda yang berusaha sendiri memperlihatkan masih minimnya inovasi, kreasi, serta keberanian pemuda untuk mengambil resiko. 

Di sektor informal, dua status pekerjaan yang menunjukkan perbedaan cukup besar adalah pekerja bebas dan pekerja keluarga/tidak dibayar. Pemuda yang bekerja sebagai pekerja bebas dan pekerja keluarga/tidak dibayar banyak dilakukan oleh pemuda di perdesaan dibandingkan perkotaan. 

Sementara itu, berdasarkan jenis kelamin, pemuda yang bekerja sebagai pekerja bebas lebih banyak dilakukan oleh pemuda laki-laki. Sedangkan untuk pemuda yang bekerja sebagai pekerja keluarga/tidak dibayar banyak dilakukan oleh pemuda perempuan. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi peran pemuda dalam perekonomian adalah tingkat pendidikan yang ditamatkan. Tingkat pendidikan yang tinggi identik dengan tingkat kompetensi yang lebih tinggi pula. Pemuda berpendidikan tinggi cenderung memasuki lapangan pekerjaan pada sektor formal, sedangkan sektor informal lebih didominasi oleh pemuda dengan tingkat pendidikan di bawahnya.

Pekerjaan di sektor formal banyak didominasi oleh pemuda berpendidikan SMA ke atas (80,29 persen). Sementara itu, pada sektor informal, pemuda berpendidikan SMP ke bawah memberikan kontribusi yang cukup besar (47,96 persen). 

Adapun kontribusi pemuda berpendidikan Perguruan Tinggi pada sektor formal lebih tinggi dibandingkan yang di sektor informal (22,39 persen berbanding 6,69 persen). (idc/n)



Berita Terkait
24 dari 100 Pekerja Pemuda Jatim Bekerja Berlebihan di Tahun 2021
24 dari 100 Pekerja Pemuda Jatim Bekerja Berlebihan di Tahun 2021

29 Juli 2022
#Ketenagakerjaan,BPS Jatim,pemuda

Selengkapnya
35,48% Pemuda Jatim Bekerja sebagai Tenaga Produksi, Operator Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar di Tahun 2021
35,48% Pemuda Jatim Bekerja sebagai Tenaga Produksi, Operator Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar di Tahun 2021

22 Juli 2022
#Ketenagakerjaan,BPS Jatim,pemuda

Selengkapnya
55,60 Persen Pemuda Jatim Bekerja di Sektor Jasa pada 2021
55,60 Persen Pemuda Jatim Bekerja di Sektor Jasa pada 2021

20 Juli 2022
#Ketenagakerjaan,BPS Jatim,pemuda

Selengkapnya
Pemuda Laki-laki Bekerja di Perdesaan Lebih Tinggi Dibanding di Perkotaan pada 2021
Pemuda Laki-laki Bekerja di Perdesaan Lebih Tinggi Dibanding di Perkotaan pada 2021

20 Juli 2022
#Ketenagakerjaan,BPS Jatim,pemuda

Selengkapnya
Jatim 2021, Pemuda Laki-laki Bekerja Lebih Banyak Dibanding Perempuan
Jatim 2021, Pemuda Laki-laki Bekerja Lebih Banyak Dibanding Perempuan

20 Juli 2022
#Ketenagakerjaan,BPS Jatim,pemuda

Selengkapnya