Antisipasi Penyelewengan, DPRD Usulkan Bantuan Dana Kewilayahan Berupa Program

  • 204 view

Jatim Newsroom- Guna mengantisipasi penyimpangan dan penyelewengan terkait dana kewilayahan ke Kab/Kota se-Jatim yang dalam APBD 2016 dialokasikan sebesar Rp 2 triliunDewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Jatim mengusulkan kepada gubernur agar  bantuan tersebut berupa program bukan uang, sehingga pengawasannya dapat dilakukan dengan mudah oleh Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD).

Anggota Komisi C DPRD Jatim, Anwar Sadad di DPRD Jatim, Jumat (3/11) mengatakan, dalam pembahasan APBD 2016 disebutkan bantuan kewilayahan untuk kab/kota sebesar Rp 2 triliun dirupakan uang. Karenanya, hal ini berpeluang untuk disalahgunakan diantaranya untuk  membayar karyawan outsourching, daripada dipakai untuk program pembangunan yang dibutuhkan oleh rakyat. Untuk itu, pihaknya berharap ada kebijakan dari gubernur untuk memberikan bantuan kewilayahan dalam bentuk program bukan uang  melalui SKPD-SKPD yang dimiliki Pemprov Jatim.

"Memang, bantuan dana kewilayahan untuk kab/kota  baru ada pada tahun 2016. Untuk menjaga penyalahgunaan atau penyimpangan, lebih baik dana tersebut dirupakan program daripada uang. Dengan begitu kedepannya jelas jika dana tersebut benar-benar untuk kesejahteraan rakyat tentunya dalam bentuk program pembangunan," tegas Sadad.

Sementara ituAnggota Badan Anggaran DPRD Jatim, Yusuf Rohana mengatakan jika dana bantuan kewilayahan sudah bebaur jadi satu dengan nomenklatur dana bantuan keuangan daerah untuk kab/kota. Dimana, dalam bantuan keuangan tersebut ada yang bersifat umum dan khusus.

Untuk umum dialokasikan sebesar Rp 200 miliar dan diserahkan dalam bentuk program. Sementara sisanya sebesar Rp 1,8 miliar. Adapun untuk sifatnya khusus, semuanya berupa program kemasyarakatan dan memiliki keterikatan dengan Pemprov Jatim.

"Memang dana kewilayahan itu baru ada di APBD 2016. Karenanya hal itu dimasukan dalam nomenklatur dalam bantuan keuangan daerah yang diberikan kepada seluruh kab/kota di Jatim. Adapun totalnya sebesar Rp 2 triliun. Namun disini dibagi dua yaitu dalam bentuk umum dan khusus," ujarnya. (pca)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya