Jatim Newsroom - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, mengatakan, untuk memastikan penanganan kepada para pengungsi yang harus meninggalkan rumahnya, yakni keselamatan mereka.
 
Itulah sebabnya dilakukan pemetaan titik-titik daerah rawan yang mungkin masih ada awan panas guguran susulan yang biasanya terjadi.
 
"Kita harus memikirkan solusi jangka panjang, namun saat ini kondisi di lapangan memang sulit, membuat energi kita semua yang fokuskan bagaimana melayani para pengungsi saat ini. Mereka pasti sangat khawatir dengan harta bendanya, mungkin ada yang tertinggal di dalam rumah, dan mungkin dari mereka banyak yang nekad masuk ke area-area yang perimeter itu sebenarnya masih berbahaya," katanya kepada salah satu stasiun televisi swasta, Senin (6/12/2021).
 
Terdata sekitar 1500 lebih pengungsi yang berada pada titik-titik posko evakuasi yang sudah disediakan, bantuan logistik serta moril bagi pengungsi terus dijalankan guna mengurangi dan menghindari adanya trauma bagi anak-anak dan warga terdampak bencana gunung Semeru ini.
 
Emil Dardak menyampaikan bahwa terdapat 3 kecamatan terdampak bencana ini, sementara ini pengungsi menggunakan gedung sekolah, balai desa, rumah ibadah yang ada sebagai lokasi hunian sementara. 
 
"Jumlah pengungsi pada kecamatan Pronojiwo terdapat 305 jiwa, kecamatan Candipuro terdapat 1.070 jiwa yang terbanyak berada di balai desa Sumberwuluh, balai desa Penanggal dan juga desa Sumbermujur serta di kantor camat Candipuro lalu di kecamatan Pasirian,” tambahnya.
 
Sementara dari Dinkes Prov Jatim juga menyediakan Mobile Communication Device sebagai alat pendukung komunasi serta melakukan Rapid Health Assessment untuk meninjau bidang kebutuhan kesehatan yang dibutuhkan para korban bencana. Serta penyediaan ambulan dan tenaga kesehatan dari beberapa puskesmas di Malang dan Lumajang untuk menjadi rujukan bagi para korban.
 
Menurut Wagub Emil, terdapat dua lokasi besar didirikannya dapur umum bagi pengungsi serta adanya bantuan PMI yang mengadakan dapur umum dibeberapa titik pelayanan.
 
"Didirikannya dapur umum di Candipuro dan Pronojiwo satu sisi Malang dan satu sisi Lumajang sesuai dengan jalur yang terputus," kata wagub.
 
Para pihak evakuasi terkait untuk sementara ini lebih memprioritaskan pada keselamatan dan Kesehatan daripada para korban bencana, mengingat begitu banyak area yang terisolasi dan akses dari beberapa titik bencana sulit untuk dijangkau. Kedepannya pemerintah memiliki dua opsi yakni adanya rekontruksi lokasi, namun tetap mempertimbangakan apakah lokasi tersebut terdapat kerawanan untuk kedepannya dalam melakukan aktivitas, serta melakukan rehabilitasi rumah atau relokasi namun tetap disesuaikan dengan lokasi mata pencaharian dari korban bencana.
 
"Tentunya sekarang kita apresiasi mengalirnya bantuan-bantuan ada tenda-tenda medis, ada bantuan pangan dapur-dapur umum. Tentunya ketersediaan air bersih, juga menjadi tantangan di lokasi. Untuk posko bantuan utamanya ini ada di Pendopo Kabupaten Lumajang, yang memungkinkan siapapun yang ingin memberikan dukungan bisa terkoordinasi, karena kita khawatir juga lokasi di lapangan bukan lokasi yang mudah untuk dijangkau saat ini," ujarnya.(ern,UPN/s)