Wagub Emil Apresiasi dan Sambut Baik Gotong Royong Akademik Menjaga Sungai Brantas
- 1131636 view
- Emil Elestianto Dardak,Wagub Emil,emil dardak,wagub jatim
Jatim Newsroom – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyambut baik dan mengapresiasi tinggi terhadap upaya gotong royong akademik dalam menjaga dan mengembangkan Sungai Brantas. Hal ini disampaikan oleh Wagub Emil Elestianto Dardak saat menerima dan gala dinner Peserta Workshop Brantas River of Life di Grahadi, Rabu (18/10/2023) malam.
“Saya senang melihat antusiasme Perguruan tinggi di Indonesia terutama Unair, serta dari delegasi internasional dari berbagai negara seperti Belanda, Thailand, dan Vietnam terhadap pengembangan Sungai Brantas sebagai sumber kehidupan masyarakat,”ujar Wagub Emil ditemui usai acara gala Dinner di Grahadi.
Dijelaskan, Sungai Brantas membentang sepanjang 320 km, dimulai dari Tulungagung, Trenggalek, Surabaya, Malang, Blitar, hingga Kota Batu. “Secara geografis, tantangan yang dihadapi adalah Sungai Brantas melewati beberapa kabupaten dan kota, yaitu Tulungagung, Trenggalek, Surabaya, Malang, Blitar, hingga Kota Batu, dan bertemu dengan Sungai Kalimas. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari banyak pihak dalam menjaga Sungai Brantas,“ ungkapnya.
Emil juga, menyebut bahwa kerjasama dengan Belanda dalam pengembangan Sungai Kalimas saat ini sedang berlangsung dan menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurut Emil, Sungai Brantas memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat sejak zaman Majapahit hingga saat ini.
Oleh karena itu, dalam menjaga Sungai Brantas, harus dilihat dari sisi teknis maupun sosial. “Kami melihat kerjasama multidisiplin akademik ini sangatlah baik, mengingat bahwa ini bukan hanya masalah teknis tetapi juga masalah sosial,” jelasnya.
Selain itu, Wagub Emil menyampaikan ada dua kata kunci yang penting. Pertama adalah kualitas air, dan kedua adalah mitigasi risiko banjir. Ada beberapa isu yang perlu diatasi dalam menjaga kualitas air, seperti perilaku masyarakat yang membuang popok bekas ke sungai, industri yang berlokasi di sekitar sungai, dan tata letak rumah yang membelakangi sungai.
Untuk mengatasi masalah sosial tersebut, perlu dilakukan pendekatan edukasi terhadap masyarakat. Misalnya, mengajak masyarakat untuk tidak membangun rumah yang membelakangi sungai dan mengurangi perilaku membuang sampah ke sungai. Penggunaan CCTV juga dipertimbangkan untuk mengawasi kegiatan di sepanjang Sungai Brantas.
Emil menekankan pentingnya penanganan industri yang ada di sekitar Sungai Brantas, terutama dalam hal penanganan limbah. Ia juga mencatat bahwa beberapa kegiatan ekonomi masyarakat yang mengandalkan sungai berpotensi menimbulkan polusi air, seperti aquakultur di wilayah Karangkates yang menghasilkan polusi dari pakan ikan. Isu sedimentasi juga menjadi tantangan yang memerlukan anggaran besar.
Maka itu, pihaknya berharap bahwa pertemuan ini akan memberikan masukan yang berharga dalam upaya menjaga dan mengembangkan Sungai Brantas. Ia meyakini bahwa inisiatif ini adalah momentum yang sangat baik untuk melibatkan berbagai bidang ilmu dan stakeholder, termasuk masyarakat dan media, dalam menjaga kehidupan sungai.
Dengan upaya gotong royong dan kerja sama lintas sektor, Sungai Brantas diharapkan dapat terus menjadi sumber kehidupan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. (Pca/hjr)
Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim