Tim Museum Penerangan Kenalkan Museum yang Inklusif, Informatif, Komunikatif, dan Bersistem Digital
- 6345 view
- komunikasi dan informatika,Kementerian Kominfo RI,Dinas Kominfo Jatim,Museum Penerangan,wisata edukasi
Jatim Newsroom – Museum Penerangan yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta sudah melangkah ke paradigma baru museum yang inklusif, informatif, komunikatif, dan didukung sistem digital. Dengan demikian, Museum Penerangan bisa menjadi alternatif tempat wisata edukasi yang menyenangkan.
Hal ini disampaikan tim dari Unit Pelaksana Teknis Museum Penerangan yang dinaungi Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, saat berkunjung ke kantor Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Kamis (26/10/2023).
Salah satu tujuan dari kunjungan kemitraan ini adalah mengenalkan Museum Penerangan dan potensi kerja sama yang bisa dilakukan. Sekretaris Dinas Kominfo Jatim, Suharlina Kusumawardani menyambut baik kedatangan tamu dari Museum Penerangan ini.
“Silakan kalau ada konten terkait Museum Penerangan yang bisa kami bantu diseminasikan dan publikasikan, baik di media sosial maupun media luar ruang yang kami miliki,” ujarnya.
Apalagi saat ini, lanjut Surhalina, museum perlu melakukan upaya lebih besar dalam memperkenalkan dirinya kepada masyarakat, terutama generasi muda. Ia menjelaskan, anak-anak saat ini sebenarnya memiliki minat untuk mengunjungi museum, namun seringkali mereka kurang tahu mengenai keberadaan museum-museum tersebut.
“Anak-anak sekarang itu bukannya tidak minat mengunjungi museum, tapi tidak tahu keberadaan museum itu. Padahal museum sekarang beda kan sama yang dulu, museum sekarang jauh lebih modern,” ungkap Suharlina.
Analis Tata Usaha, Museum Penerangan, Faturachma Eka Pertiwi menerangkan, Museum Penerangan adalah salah satu media untuk mengumpulkan, mempelajari, menggelar, dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi.
“Jadi tugas pokok Museum Penerangan adalah sebagai tempat pelaksanaan pelestarian dan pelayanan kepada masyarakat tentang benda bernilai sejarah dan ilmiah di bidang komunikasi dan informatika,” jelasnya.
Sementara itu, Staf Pokja Kemitraan dan Kehumasan Museum Penerangan, Hesti Prawidyaningsih menekankan program Virtual Experience, yaitu mengunjungi Museum Penerangan secara virtual. “Jika biasanya virtual tour seperti itu hanya diputarkan video dan tidak ada interaksi, tapi di Virtual Experience ini pengunjung juga bisa berinteraksi, ada tanya jawabnya dan kuis berhadiah. Ada pemandu, host, cameraman, dan lain-lain,” terangnya.
Mengutip laman resmi muspen.kominfo.go.id, ada sebanyak lebih dari 450 koleksi alat-alat komunikasi yang pernah menemani kehidupan masyarakat Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang di Museum Penerangan. Meliputi kategori sejarah perfilman, sejarah departemen penerangan dan komunikasi tradisional, sejarah percetakan, sejarah radio, sejarah televisi, dan sejarah foto jurnalisme dan jurnalisme. (idc/s)
Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim