Tepat Sasaran, Komisi B Minta Sistem OP Dilakukan Di Tiap Kecamatan

  • 1051 view

Jatim Newsroom -Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta kepada Pemerintah Provinsi Jatim agar mengubah pola operasi pasar (OP) untuk digelar tiap kecamatan bukan ke pasar lagi. Hal ini dilakukan agar masyarakat  miskin benar - benar menikmati harga sembako dengan murah.

Wakil Komisi B DPRD Jatim, Kabil Mubarok ditemui di ruang kerjanya DPRD Jatim, Rabu (25/5) mengatakan, operasi pasar saat ini sudah mulai tidak tepat sasaran. Dimana banyak oknum yang memanfaatkan operasi pasar, misalnya adalah pedagang dan tengkulak yang kemudian dijual lagi.”Harus ada metode baru, mungkin dilakukan per kecamatan atau menggunakan sistem seperti raskin, jadi metode operasi pasar dapat dievaluasi lagi,” ujar Kabil.

Kabil berharap bahwa operasi pasar betul - betul dapat membantu masyarakat untuk dapat membeli kebutuhan sembako. Maka, di tiap kecamatan tersebut bisa juga dilakukan dengan memilih kecamatan dengan indeks kemiskinan cukup tinggi, sehingga operasi pasar benar-benar dapat tepat sasaran.

“Ada dua hal yang dapat dilakukan oleh dinas terkait, pertama adalah evaluasi pasar, lalu kedua adalah karena ini even tahunan seharusnya dinas terkait sudah dapat mengetahui tentang perkiraan harga tiap tahunnya. Sehingga kenaikan harga sembako dipasar sudah dapat diantisipasi dengan cepat,” terangnya.

Ia menambahkan, bahwa antisipasi yang diberikan oleh disperindag selama ini juga belum maksimal baik mulai H-7 sebelum ramadhan seharusnya sudah ada hitungan kalkulatif tentang harga sembako dipasaran selain itu juga tentang ketersediaan stok sembako selama ramadhan dan lebaran  juga harus diperhitungkan.

            “Ini sudah even langganan seperti hari raya, tahun baru, natal dan lainnya maka harusnya sudah ada perkiraan, maka saat ada pihak atau faktor eks yang memainkan sudah dapat diantisipasi,”ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Ardhi Prasetyawan mengatakan, sejumlah kenaikan barang kebutuhan pokok, diantaranya gula yang semula Rp 12.000 menjadi Rp 15.500, lalu Daging yang semula Rp 100 ribu menjadi Rp 107.000. Bawang merah masuk ke titil Rp 38.000.  “Maka kami upayakan subsisidi angkut maju, inginnya dari semula tanggal 1 semoga bisa mulai tanggal 26 Mei besok, ini masih kami rapatkan lagi oleh Pak Gubernur,” ujarnya. (pca)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya