Jatim Newsroom- Mengawali kegiatan Susur Sungai Bengawan Solo jelang Kongres Sungai Indonesia (KSI) II Jatim 2016, tim melakukan penebaran benih ikan. Sebanyak 40 ribu benih ikan wader yang ditebar merupakan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim.

"Kami membantu untuk penebaran bibit ikan wader di Bengawan Solo Jumlahnya ada 40 ribu bibit. Secara seremonial kami serahkan pada tim dan dilepas sebelum susur sungai dimulai," kata Kasi kesehatan Ikan Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Lilia Widajatiningrum, Senin (1/8).

Menurutnya, ikan wader yang ditebar itu merupakan jenis ikan asli Sungai Bengawan Solo. Ia berharap wader tersebut dapat berkembang biak dan tumbuh dengan baik di habitat aslinya dan ke depan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar sungai.

Ia juga mengimbau masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo agar berperilaku ramah lingkungan. "Kalau mau mecari ikan bisa dilakukan dengan memancing. Jangan pakai potasium dan setrum, karena bisa merusak dan mematikan ekosistem sungai dan ikan-ikan kecil," jelasnya.

Penanggungjawab Susur Sungai Bengawan Solo KSI II Jatim, Imam Rochani mengatakan, karakteristik ekosistem ikan di Bengawan Solo ini hampir sama dengan Sungai Brantas. Dengan ditebarnya bibit ikan itu diharapkannya dapat memperbanyak biota asli sungai.

Selain itu, pemantaua pencemaran limbah di Bengawan Solo juga harus mulai dilakukan. "Ini sangat penting agar biota yang berada di Bengawan Solo bisa tetap tumbuh dan berkembang biak. Kalau masih banyak pencemaran dan tidak ada pengawasan maka ekosistem di dalamnya akan rusak dan mati," katanya.

Hal itu, lanjut dia, menjadi tanggung jawab bersama. Pasalnya, Bengawan Solo melintasi banyak kabupaten kota dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, sehingga perlu ada sinergi dan kerjasama yang baik. "Pemprov Jateng dan Jatim harus bisa sinergi dalam pengawasan. Ke depan direncanakan bisa dilakukan pengawan melalui patroli gabungan di Bengawan Solo," tukasnya. (afr)