September, Nilai Tukar Petani Naik 1,21 Persen

  • 814 view

Jatim Newsroom- September 2015 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur naik 1,21 persen dari 105,14 menjadi 106,42. Kenaikan NTP dikarenakan komoditi yang didapat dari hasil pertanian, peternakan, dan perikanan mengalami kenaikan yang berdampak kesejahteraan petani meningkat.        

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, M Sairi Hasbullah di kantornya Surabaya, Jumat (23/10) menyatakan, kenaikan NTP tersebut disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani dari menjual produknya (It) lebih tinggi dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar untuk kebutuhan petani (Ib). 

Pada September 2015, tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan sisanya mengalami penurunan. Kenaikan NTP terbesar terjadi pada sub sektor tanaman pangan naik 3,14 persen. Tanaman pangan yang naik cukup signifikan adalah komoditi gabah kering giling dan beras. Kemudian sektor peternakan naik 1,71 persen.  Sektor tersebut yang naik adalah sapi potong karena pada September bersamaan dengan Idul Qurban.

Kemudian sektor perikanan naik 0,39 persen. Disektor perikanan yang naik cukup signifikan adalah udang dan budidaya rumput laut  Sedangkan penurunan NTP terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan pakyat sebesar 1,63 persen dan sub sektor turun hortikultura sebesar 0,63 persen.

Indeks harga yang diterima petani naik 1,44 persen dibanding bulan  Agustus 2015 yaitu dari 127,23 menjadi 129,06. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani pada tiga sub sektor pertanian dan sisanya mengalami penurunan. Sub sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan terbesar  yaitu 3,26 persen, diikuti sub sektor  Peternakan sebesar 2,00 persen, dan sub sektor Perikanan sebesar 0,53 persen. Sedangkan sub sektor Tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan indeks yang di terima petani sebesar 1,40 persen, diikuti sub sektor hortikultura sebesar 0,33 persen.

Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani pada bulan September 2015 adalah naiknya harga gabah, sapi potong, tomat, jagung, bawang merah, udang, wortel, kol/kubis, mangga, dan rumput laut. Sedangkan Komoditas utama yang menghambat kenaikan  indeks harga yang diterima petani adalah turunnya harga cabai rawit, tembakau, cabai merah, apel, ikan layang, kapuk, ikan swanggi, ikan kakap, ikan kuniran, dan kelapa.

Indeks harga yang dibayar petani  naik 0,22 persen dari 121,01 pada bulan Agustus menjadi 121,28 pada September 2015. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) 0,15 persen, dan kenaikan indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM) 0,38 persen.

Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani selama September 2015 adalah naiknya harga beras, tomat sayur, bawang putih, petelur layer, bawang merah, mangga, bibit ayam ras petelur, broiler finisher, pelet, dan jagung pipilan. Komoditas utama yang menghambat kenaikan indeks harga yang dibayar petani adalah turunnya harga cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, bibit ayam ras pedaging, ayam ras petelur, terung, minyak goring, gula pasir, dan ikan cakalang

Dari lima Provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada September 2015, semua Provinsi mengalami kenaikan NTP. Kenaikan  NTP  terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat 1,78 persen, diikuti Jawa Tengah 1,67 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 1,37 persen, Jawa Timur 1,21 persen, dan Provinsi Bantenr 0,85 persen. (ryo)



Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun

15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,

Selengkapnya
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove

03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim

Selengkapnya