Sendra Tari ‘Panji Sumirang’, Jadi Puncak The ASEAN Panji Festival 2023
- 148385 view
- Sekdaprov Jatim,ASEAN,Disbudpar Jatim,budaya,Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur,Setdaprov Jatim,Panji,budaya panji,ASEAN Panji Festival
Jatim Newsroom – Pada puncak acara The ASEAN Panji Festival 2023 di Jawa Timur, ditandai dengan penampilan sendra tari bertajuk "Panji Semirang" yang dihelat di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, kabupaten Pasuruan, Minggu malam (22/10/2023).
ASEAN Panji Festival 2023 ini diselenggarakan untuk mempromosikan budaya panji yang dimiliki negara ASEAN khususnya bagi Jawa Timur sebagai tempat lahirnya budaya panji. Kegiatan ini melibatkan delegasi sembilan negara ASEAN yakni Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Kemendikbudristek RI bersama Pemerintah Daerah (Pemda) yang sebelumnya sudah diadakan di Kediri, Malang, Yogyakarta, dan akan ditutup di Solo, Jawa Tengah.
Untuk malam puncak acara The ASEAN Panji Festival 2023 di Kabupaten Pasuruan ini, kegiatan diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) bertajuk ‘Panji dalam Perspektif Sejarah dan Purbakala’. Acara diisi dengan kolaborasi Sendra Tari berjudul ‘Panji Sumirang’ dari delegasi sembilan negara ASEAN.
Cerita Panji merupakan sebuah produk asli kebudayaan dari Provinsi Jawa Timur yang secara garis besar menceritakan kisah cinta penuh perjuangan antara Raden Panji Asmarabangun atau Raden Panji Inukertapati dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji atau Dewi Candra Kirana dari Kerajaan Kediri. Naskah cerita panji sudah ditetapkan sebagai Memory of The World oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017 lalu.
Mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono menyampaikan, keberagaman Cerita Panji atau Inao di Asia Tenggara merupakan kekayaan kultural yang harus dilestarikan.
“Meskipun berasal dari negara dan bangsa yang berbeda namun kita semua dipersatukan oleh Cerita Panji atau Inao. Ini merupakan kekayaan kultural yang harus dilestarikan, cerita panji juga telah memberikan bukti bahwa karya luhur budaya asli Jawa Timur mampu menembus batas-batas wilayah dan zaman sehingga dapat diterima dan terus berkembang di berbagai negara di Asia Tenggara hingga saat ini,” jelas Sekdaprov Adhy.
Bagi masyarakat Jawa Timur, Adhy, menerangkan, cerita Panji tidak hanya sebatas karya sastra saja. “Representasi cerita panji di Jawa Timur juga berkembang di dalam berbagai ragam ekspresi budaya baik budaya benda maupun budaya tak benda sehingga meluas menjadi budaya panji,” tukas Adhy.
Substansi cerita Panji, menurut Adhy, dapat dimaknai sebagai penyatuan antara dua belah pihak yang digambarkan dengan Kerajaan Jenggala dan Panjalu, yaitu Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji. “Ini sama dengan Rama dan Sinta mungkin ya, tetapi ceritanya bermacam-macam dengan manyatukan dua hati,” ujar Adhy.
Adhy menyebutkan, cerita Panji telah menjadi bagian dari khasanah cagar budaya di Jawa Timur, antara lain pada Relief Gembyok di Kediri, Arca dan Relief Candi Selokelir di Gunung Penanggungan, Relief Candi Penataran di Blitar, Relief Candi Mirigambar di Tulungagung, dan Relief Candi Menakjinggo di Mojokerto.
“Selain itu, cerita Panji atau Inao juga menjadi inspirasi dalam berbagai ragam kesenian tradisional Jawa Timur. Antara lain, Kesenian Wayang Beber di Pacitan, Wayang Topeng di Malang, Wayang Thengul di Bojonegoro, Wayang Klithik di Kediri, Penthul Tembem di Madiun, Jaranan di Tulungagung dan Trenggalek, serta Topeng Dalang di Sumenep,” sebutnya.
Supaya dapat menceritakan dan mengeksplor seluruh budaya panji tersebut, Adhy menilai, waktunya tidak cukup. Oleh karena itu, Ia berharap delegasi ASEAN Panji Festival bisa mengulangi perjalanannya di Jawa Timur pada kesempatan selanjutnya. “Dengan berada lebih lama di Jawa Timur untuk bisa memberi kesempatan yang lebih luas agar bisa mempelajari panji di rumah aslinya,” kata Adhy.
Di akhir sambutannya, Adhy menyampaikan, pihaknya mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sangat berbangga atas dilaksanakannya Panji ASEAN Festival 2023 di Jawa Timur khususnya di Pasuruan. “Karena betul-betul sejalan dengan kami dalam melestarikan budaya, kesenian turun temurun yang Alhamdulillah sudah menjadi budaya yang diminati di seluruh ASEAN,” pungkasnya.
Sebagai informasi, selain Sekdaprov Adhy, acara puncak ASEAN Panji Festival 2023 ini juga dihadiri oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Irini Dewi Wanti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 1993-1998 yang sekaligus sebagai penggiat Budaya Panji, Prof. Ing Wardiman Djojongoro, Kepala Disbudpar Jatim Hudiyono, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Aliyadi Mustofa, OPD Provinsi Jawa Timur, dan para delegasi perwakilan dari sembilan negara ASEAN. (vin/s)
Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim