Jatim Newsroom – Tahun ini, pemerintah memberikan penugasan pada Perum Bulog untuk melakukan impor daging sebanyak 20 ribu ton. Namun, hingga kini realisasi impor baru direalisasikan 12,5 persen atau sebesar 2.500 ton berupa daging sapi beku (secondary cut). "Impor daging sudah ada 2.500 ton dari rencana impor 20 ribu ton. Ini untuk menurunkan harga di dalam negeri sampai Rp 80 ribu  per kg dari harga saat ini yang masih di atas Rp 100 ribu per kg,” kata Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, Kamis (28/7). Wahyu menjelaskan, daging beku impor itu tetap akan digelontorkan ke tengah masyarakat dengan harga Rp 80 ribu per kg. Hal itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo agar harga daging di pasar dalam negeri di kisaran harga tersebut yang  mengacu pada harga di luar negeri yang masih jauh di bawah harga di dalam negeri. Ia menegaskan, impor daging yang dialkukan Bulog bukan hanya untuk menghadapi Ramadhan dan Lebaran. “Ramadahn dan Lebaran sudah selesai dan impor ini tetap dilakukan untuk kebutuhan masyarakat hingga harga daging bisa turun menjadi Rp 80 ribu per kg," katanya. Menurut dia, karena Bulog yang dipercaya mengimpor dan melepas daging ke pasar, maka pihaknya sudah melakukannya. Wahyu mengakui pelepasan daging sapi beku impor itu sudah dilakukan di hampir semua provinsi. Namun, katanya, belum semua daerah mendapatkan alokasi sesuai kuotanya karena memang masuknya bertahap. Sebelumnya, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan impor daging secondary cut itu juga dilakukan pemerintah untuk kepentingan rakyat."Selisih harga daging di luar negeri dan dalam negeri cukup besar walau sudah ada impor sapi bakalan yang sebelumnya diharapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan menekan harga jual di pasar," kata Amran. (afr)