Jatim Newsroom - Pemerintah Provinsi melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur, melepas kloter ke II, yaitu sebanyak 27 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan. Pelepasan PMI visa E-7 ini melalui Program Private to Private (P to P) tahun 2022, yaitu penempatan PMI dengan menggunakan pihak agensi secara langsung.

"Atas nama perintah Provinsi Jawa Timur kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu proses keberangkatan tenaga kerja ke Korea Selatan ini dengan dengan program P to P visa E-7-3, terutama PT Intersolusi yang mengkordinir pemberangkatan," ujar Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo, melalui kepala P2TK Surabaya, Purwanti Utami, Rabu (18/1/2022).

Purwanti Utami menjelaskan, keberangkatan PMI ke Korea Selatan sebenarnya tidak sampai kloter II.  Akan tetapi Korea Selatan membutuhkan sekitar 1000 PMI asal Indonesia sehingga dimungkinkan terus ada kloter selanjutnya. Program ini adalah bagian dari program ship building welder/skill welder atau keahlian khusus. Oleh sebab itu, Pemprov Jatim berterima kasih dan memberi penghargaan sebesar-besarnya kepada Konsulat Korea Selatan yang ada di Surabaya.

"Terima kasih kepada PT. Intersolusi Indonesia atas dukungan pelayanan LTSA PMI Jatim, terutama dalam pengurusan ID Calon PMI dan pengesahan Perjanjian Penempatannya pada 14 Januari lalu sebagai tenaga pengelasa atau shipbuilding welder. Para PMI berkeahlian ini akan bekerja di Samsung Heavy Industries - Korea Selatan," ujar Purwanti.

Pemberangkatan tenaga las asal Indonesia ini diberangkatkn untuk memenuhi kebutuhan industri di Korea. Berdasarkan job order yang ada, terdapat 950 peluang untuk bekerja sebagai welder di Samsung Heavy Industries.

"Dan pada tahun ini akan diberangkatkan 600 tenaga kerja/PMI dari Indonesia. Ini menjadi peluang kerja yang sangat prospektif bagi PMI berkeahlian untuk berkesempatan meraih karir di luar negeri," jelas Purwanti. (her/s)