Jatim Newsroom – PJ Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, saat menghadiri puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-2, mengatakan, hal yang perlu ditekankan dalam momentum peringatan Hari Otoda  adalah pola pikir Aparatur Sipil Negara (ASN) Jawa Timur bahwa Otonomi Daerah ada dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat.

“Semua masih dalam koridor NKRI. Kebijakan Pemerintah Daerah harus segaris dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Apalagi saat ini kita baru saja terkena Pandemi Covid-19 dan sekarang Jatim memproklamirkan Optimis Jatim Bangkit,” imbuhnya usai mengikuti acara peringatan Hari Otoda 2022 secara daring dari ruang kerjanya, Senin (25/4/2022).

Wahid pun menegaskan, penanganan dampak Pandemi Covid-19 juga perlu terus disikapi dengan baik, mulai dari persoalan perekonomian, pendidikan, dan sektor-sektor yang lain. “Ini perlu gerak bersama antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat,” tegasnya.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tahun 2019 mencapai 5,53%, lebih tinggi 0,51% dibandingkan pertumbuhan nasional yang ada di angka 5,02%. Tapi di tahun 2020 saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur merosot menjadi -2,33%.

“Tetapi alhamdulillah itu hanya di tahun 2020. Di tahun 2021 Jatim sudah bangkit kembali. Pertumbuhan ekonomi kita mencapai 3,57%. Kita berharap pertumbuhan ekonomi kita bisa terus kembali normal. Itu bisa dicapai dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat,” papar Wahid. (idc/s)