Jatim Newsroom – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi di bidang kepariwisataan menjelang libur lebaran idulfitri 1444 H. 

Pertama, ada tim yang akan melakukan pemantauan dan pengawasan yang ketat terhadap destinasi pariwisata. Kedua, upaya pembatasan aktivitas di destinasi pariwisata. Ketiga, melakukan antisipasi lonjakan kunjungan wisatawan dengan memperhatikan daya dukung pariwisata. Keempat, selalu waspada terhadap dampak bencana dan memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website. 

Kelima, melakukan sinergisitas dan koordinasi yang baik pada seluruh sektor pariwisata baik pemerintah maupun swasta dengan instansi terkait termasuk TNI POLRI dalam pengamanan dan penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut dipaparkan Kepala Disbudpar, Hudiyono, ketika ditemui di kantornya, Selasa (18/4/2023). 

Hudiyono menjelaskan, tahun ini Jawa Timur akan kedatangan para pemudik yang jumlahnya lebih kurang sebanyak 24 juta orang. Sementara masyarakat Jawa Timur yang akan mudik ke luar lebih kurang sebanyak 21 juta orang. Menjelang libur mudik lebaran tersebut, pihaknya pun terus gencar melakukan promosi wisata Jawa Timur ke berbagai provinsi. 

“Berdasarkan arahan Gubernur Jatim, kami sudah membuat beberapa paket wisata yang ada di Jawa Timur atas kerja sama dengan stakeholder kabupaten/kota, forkopimda kabupaten/kota juga yang berkaitan dengan hotel hingga tokoh masyarakat yang ada di desa. Masyarakat dapat mendapatkan informasi paket itu nanti di IG Disbudpar Jatim, ada buku panduan paket wisata,” terangnya. 

Upaya-upaya yang dilakukan tersebut, lanjut Hudiyono, dilakukan dalam tiga pilar. Pemerintah menguatkan dari sektor regulasi, edukasi, dan koordinasi. Ia pun menuturkan berbagai pertemuan, baik dengan masyarakat, maupun pemerintah setempat sudah dilakukan. 

“Kemudian masyarakat yang punya inisiasi kita siapkan kolaborasi antara Bumdes, kepala desa, tokoh masyarakat ini bersatu untuk mempersiapkan sebuah pelayanan terbaik kepada masyarakat Jatim yang datang ke desanya masing-masing. Sambil bersilaturahmi dengan keluarga, juga datang ke tempat wisata di Jatim,” jelasnya. 

Tak hanya itu, guna mengembangkan pariwisata dan memberikan pelayanan terbaik, Kadis Hudiyono menerangkan perlunya koordinasi dengan para pengusaha. “Baik berkaitan dengan pengusaha hotel, homestay, UMKM dan sebagainya. Sehingga dari pertemuan-pertemuan itu kita bisa menyiapkan pelayanan-pelayanan terbaik untuk memberikan keberkahan,” kata Kadisbudpar Jatim. 

Tak lupa, Kadis Hudiyono juga memberi imbauan kepada masyarakat. “Mudah-mudahan masyarakat bisa bijak, bisa cerdas. Ketika ada kunjungan-kunjungan wisata tentu lebih dahulu perlu melihat informasi-informasi panduan sebelum berangkat ke tempat pariwisata yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kabupaten/kota, pemerintah desa, forkopimda Provinsi Jawa Timur, forkopimda kabupaten/kota maupun kecamatan,” pungkasnya. (idc/n)