Jatim Newsroom- Gubernur Jawa Timur H Soekarwo menyatakan, pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 tetap difokuskan pro rakyat dan meningakatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Jatim.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jatim, H Soekarwo saat menyampaikan pengantar nota keuangan perubahan APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2016 di DPRD Jatim, Selasa (9/8) siang.

Lebih lanjut, dalam APBD 2016 untuk penyaluran barang dan jasa kepada masyarakat dilakukan strategi penerapan baru yaitu memberikan stimulus atau bantuan murah lewat perbankan kepada masyarakat di Jatim.

"Ini strategi baru yang diterapkan Pemprov Jatim yang dulunya membiayai, tapi kali ini memberikan stimulus terhadap pembangunan, biarpun jumlah APBD kecil tapi stimulusnya kuat karena pinjaman murah, dan pemberian bantuan ini tidak mengganggu terhadap fokus pada kesejahteraan rakyat,"ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga mengalami pemotongan angggaran sampai 10 persen. Namun untuk SKPD yang urusan sosial tidak dikurangi karena SKPD tersebut langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin. "Pengurangan juga dilakukan untuk belanja pegawai di pemprov Jatim," ujarnya.

Ia menambahkan untuk anggaran rancangan PAPBD 2016 dari Rp 23.050.802 Triliun berubah menjadi Rp 24.502.099 Triliun atau bertambah sebesar Rp 1.451.296 Triliun. "Dengan adanya nota PAPBD 2016 proses penetapan mendapatkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat," ujarnya. (Pca)