Jatim Newsroom – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur menekankan pentingnya peran industri dalam program vokasi. Yaitu sebuah program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang memiliki keahlian dan keterampilan di bidangnya, siap kerja, dan mampu bersaing secara global.

Industri dinilai perlu terlibat dalam proses perencanaan, penyelenggaraan, pengembangan, hingga evaluasi pendidikan vokasi. Hal ini diperlukan untuk mewujudkan pendidikan dan pelatihan vokasi yang terintegrasi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Hal ini terungkap dalam kesempatan webinar yang diadakan Disperindag Jatim pada 13 April 2022 lalu. Selaku pembicara, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Kementerian Perindustrian RI, Restu Yuni Widayati, meyampaikan beberapa upaya yang kini dilakukan pemerintah untuk mendorong industri menjadi mitra pengembangan pendidikan.

Pertama, menyesuaikan program studi dengan kebutuhan dunia usaha industri dan pasar kerja. Kedua, menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan kompetensi di sektor industri. Ketiga, melibatkan industri kegiatan pembelajaran, khususnya pada praktikum dan praktik kerja di Industri.

"Temu industri secara berkala antara satuan pendidikan vokasi dengan mitra industri juga menjadi upaya Kemenperin dalam memastikan kesesuaian kurikulum dan capaian pembelajaran dengan dunia usaha industri," tutur Restu.

Coaching Clinic Super Tax Deduction Vokasi juga terus dilakukan secara daring yang terdiri dari Sesi Pleno dan Sesi Konsultasi berupa tanya jawab antara perusahaan dengan coach dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI.

Sebagai informasi, Super Tax Deduction merupakan insentif pajak berupa fasilitas pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% dari biaya yang dikeluarkan DUDI untuk kegiatan vokasi. Adapun informasi mengenai Coaching Clinic Super Tax Deduction Vokasi dapat diakses melalui https://coachingclinicstd.kemenperin.go.id/.

Hal ini juga senada dengan yang disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Drajat Irawan, melalui Laporan Kinerja Disperindag Jatim Tahun 2019, bahwa Vokasi Industri diarahkan untuk pembinaan dan pengembangan SMK yang link and match dengan dunia industri.

Direktur Kemitraan dan Penyelerasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud RI, Saryadi, lebih khusus menjelaskan tentang SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).

"Melalui program ini, SMK dipersiapkan untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri saat ini, dengan pembelajaran yang link and match dengan industri," kata Saryadi.

Saryadi memaparkan, ada sebanyak 901 SMK yang sudah dibina melalui program SMK-PK sejak 2020. Kemudian 80% sudah berada dalam tingkatan baik dan baik sekali. Lalu 52% sudah melakukan pembelajaran project based learning dalam bentuk teaching factory.

"Serta sebanyak 91% memiliki instruktur/praktisi industri mengajar di SMK-PK," imbuh Saryadi.

Selain itu, Kemendikbudristek juga memperkenalkan Skema Pemadanan Dukungan pada program SMK-PK tahun 2022 untuk meningkatkan kolaborasi yang terukur nyata dengan industri. (idc/s)