Jatim Newsroom – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Diskop-UKM) Provinsi Jawa Timur menggelar pelatihan manajerial dan penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) di Gedung Klinik KUKM Provinsi Jawa Timur, Kamis (27/10/2022). 

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini yaitu Konsultan Akuntansi dan Perpajakan, Eksportir, serta Founder Accounting Hack dan Frenshisor Area Sidoarjo untuk Tea Break, Icha Audy.  

Icha menyampaikan materi dengan topik “Menghitung HPP-Harga Pokok Produksi Tepat, Keuntungan Melesat”. “HPP dan Laporan Keuangan menjadi perhatian saya karena seringkali ditemukan tiba-tiba ada denda pajak yang cukup besar. Hal tersebut ditemukan karena klien membuat laporan keuangan jelek, pembukuan tidak benar,” ungkapnya. 

Beberapa pertanyaan pun dilontarkan Icha kepada Peserta berdasar dari pengalamannya sendiri. “Penjualan besar, tapi mau kulakan kok uang kurang ya?; Baru aja kulakan banyak, kok ya habis aja stok-ku?; Bahan baku naik semua nih. Naikin harga jual gak? Ntar gak laku??; Bahan baku harganya nggak stabil, gimana cara ngitung harga produksi saya?,” paparnya. 

Lebih lanjut Icha mulai menjelaskan 3 (tiga) unsur pembentuk Harga Pokok Produksi, yaitu: Biaya Bahan Baku-merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku produk; Tenaga Kerja Langsung-merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Terakhir, Biaya Overhead-merupakan aneka biaya yang dikeluarkan secara global, namun dibagi sesuai proporsional ke HPP. Misal biaya listrik, pegawai administrasi, biaya air, penyusutan dll.

Ia juga mengenalkan 2 (dua) Metode Penilaian Persediaan, yaitu: Pola FIFO-First In First Out dan Average-Rata-rata. Di akhir Pelatihan, peserta diberikan kesempatan berlatih Pola Peserdiaan-Average dan menghitung HPP. 

Mewakili Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Diskop-UKM Jatim, Analis Kebijakan Ahli Muda, Dwi Setyawati saat menutup pelatihan menyampaikan pesan dan harapan. 

“Semoga ilmu yang diterima hari ini bermanfaat dan dapat diimplementasikan pada kegitan usaha masing-masing. Selanjutnya disebarkan kepada saudara atau pelaku usaha lainnya,” pungkas Dwi. (idc/n)