Dinsos Jatim Gagas Inovasi Ladangku
- 369447 view
- dinsos jatim
Jatim Newsroom - Beberapa UPT di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang berada dalam lingkup Dinas Sosial (Dinsos) Jatim memiliki lahan kosong yang luas. Sebagai upaya memanfaatkan lahan tidur tersebut, Dinsos Jatim menggagas inovasi Ladangku (Lahan Pemberdayaan Garapan Komunitas UPT).
Langkah pertama, Dinsos Jatim mengadakan rapat bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jatim di Aula Gedung A Kantor Dinsos Jatim, Jumat (27/10/2023). Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Dinsos Jatim Yusmanu SST, serta 30 Kepala UPT/Balai.
Mengawali kegiatan, Sekretaris Dinsos Jatim menggambarkan kondisi lahan tidur yang ada di UPT/Balai. Selanjutnya, dia meminta Dinas Perkebunan untuk memaparkan program-program-program di Dinas Perkebunan yang bisa diakses, mekanisme seperti apa yang harus dilakukan Dinsos Jatim untuk mengakses program tersebut, serta menanyakan kemungkinan adanya pelatihan khusus untuk penerima manfaat UPT/Balai.
Umi, narasumber dari Dinas Perkebunan Jatim menyampaikan, bantuan-bantuan dari Dinas Perkebunan, seperti bantuan bibit hanya bisa diakses melalui kelompok tani atau gabungan kelompok tani. Untuk lebih jelasnya, dia menyarankan UPT/Balai untuk menghubungi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
“Kalau misalnya kesulitan untuk bergabung dengan kelompok tani dan mau membeli benih secara swadaya, kami bisa membantu dalam bimbingan teknis,” katanya.
Sementara, untuk menentukan jenis tanaman yang cocok untuk ditanam, maka harus dilihat kondisi agroklimat terlebih dahulu. Dia mencontohkan, tanaman kopi robusta dapat tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian minimal 400 meter di atas permukaan laut. Sementara kopi arabika bisa tumbuh di ketinggian minimal 1000 meter di atas permukaan laut. Sedangkan di daerah pesisir utara seperti wilayah Tuban, dia menyarankan untuk menanam pohon kelapa.
Ditemui secara terpisah, Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM menjelaskan, sebetulnya inovasi Ladangku bukan sesuatu yang baru, namun dihidupkan kembali dan dilaksanakan secara lebih kolaboratif.
“Kami mengikuti arahan ibu Gubernur yang selalu saya ingat, yaitu IKI (Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi), terutama di poin kolaborasi,” katanya.
Novi menuturkan, dirinya sering berbicara dengan OPD-OPD lain yang mempunyai potensi mengenai kondisi lahan di Dinsos Jatim yang bisa didayagunakan. Tak hanya memberdayakan lahan, pihaknya juga ingin memberdayakan penerima manfaat yang masih produktif, sehingga muncullah inisiatif agar UPT-UPT yang punya lahan besar berkumpul, kemudian dijalin kolaborasi dengan Dinas Perkebunan Jatim, Dinas Pertanian Jatim, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim.
“Cita-cita saya, misalnya program ini ditangkap oleh Dinas Pertanian, mereka punya bibit dan pelatihnya, sedangkan yang mengerjakan adalah penerima manfaat kami yang masih produktif. Ini sesuatu yang luar biasa dan hasilnya bisa untuk mereka. Kami punya penerima manfaat gelandangan dan penyandang disabilitas. Ketika mereka keluar dari UPT/Balai, mereka bisa punya tabungan. Karena tugas kami, mereka keluar kemudian bisa mandiri dan sejahtera,” tutupnya. (her/s)
Berita Terkait
UPT RSBN Gelar Rapat Koordinasi Bersama Pilar-Pilar Sosial
02 November 2023
#dinsos jatim
Dinsos Jatim Beri Bantuan Penjaga Istana Gebang Bung Karno
02 November 2023
#dinsos jatim
Hadirkan MUI, Dinsos Jatim Beri Pencerahan Pengelolaan Masjid
29 Oktober 2023
#dinsos jatim
HUT Pemprov Jatim, Dinsos Jatim Tambah Kuota Pendonor Darah
21 Oktober 2023
#dinsos jatim