Bupati Irsyad : Semua Stakeholder Saling Bersinergi Agar Mampu Mereduksi Kasus Stunting
- 569 view
- pencegahan,stunting
Jatim Newsroom - Semua stakeholder agar saling bersinergi dan berkoordinasi dalam melaksanakan tanggung-jawab masing-masing untuk menghasilkan output sesuai target, yakni mampu mereduksi kasus stunting atau gizi buruk pada balita, untuk kemudian dibentuk tim percepatan penurunan dan pencegahan stunting tingkat Kabupaten Pasuruan beserta komisi-komisinya.
Hal ini disampaikan Bupati Irsyad Yusuf saat hadir dalam workshop gerakan Keluarga Bersih Bersama Sadar Stunting Menuju Masyarakat Sejahtera (Kasih Bersanding Mesra) yang dilaksanakan selama dua hari, 28-29 Desember 2021 di Hotel Royal Senyiur, Kecamatan Prigen, Kab Pasuruan.
“Semua OPD harus bertanggungjawab hingga capaian output Kasih Bersanding Mesra betul-betul tercapai. Kita mencari inovasi yang efektif dan output-nya sesuai harapan, yaitu tersajinya data by name by address sasaran dan tersusunnya strategi, serta rencana aksi gerakan Kasih Bersanding Mesra yang komprehensif, “ujar Bupati.
Ditambahkannya, agar terealisasi dengan hasil maksimal, kuncinya terletak pada kerjasama solid antar OPD terkait dalam mensinergikan program, kegiatan dan sub kegiatan masing-masing. Baik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP), Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Dinas Sosial maupun instansi terkait lainnya. Sehingga diharapkan mampu mengidentifikasikan data balita stunting dan keluarga resiko stunting yang akurat.
"Sekarang dalam mengambil kebijakan harus berdasarkan data dan tepat sasaran. Selain itu juga perlu optimalisasi untuk tenaga terkait dalam pelaksanaannya. Saya harap dari workshop ini ada rekomendasi akhir,” tandas Bupati didampingi Wakil Bupati Mujib Imron.
Kasih Bersanding Mesra merupakan sebuah gerakan yang digagas oleh Bupati atas dasar pertemuan secara khusus dengan Bappenas serta UNICEF beberapa waktu lalu. Fokusnya membahas berbagai permasalahan sosial yang masih dijumpai di Kabupaten Pasuruan.
"Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mengevaluasi serta melihat langsung juga mencari data tentang stunting, Open Defecation Free - buang air besar sembarangan. Juga tingkat kemiskinan ekstrim,” ujar Bupati.
Mengacu pada hasil pertemuan itu juga, pada akhirnya memotivasi Kepala Daerah untuk menciptakan inovasi dalam menanggulangi bermacam permasalahan diatas. Baik stunting, ODF maupun problematika kemiskinan di Kabupaten Pasuruan.(yan/n)
Berita Terkait
Indeks SPBE Capai 3,62, Pemprov Jatim Terus Geliatkan Pelayanan Publik yang Cepat, Efisien, Berbasis Digital
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Gudang Biomassa PT Ajinomoto dan Dorong Percepatan Transisi Energi
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Terus Gelar Pasar Murah di Berbagai Daerah
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Sepanjang 2021-2023, Angka Kecelakaan Kerja di Jatim Menurun
15 Januari 2024
#gubernurjawatimur,khofifahindarparawansa,
Gubernur Khofifah Apresiasi Upaya Hilirisasi Petani Mangrove
03 November 2023
#Khofifah Indar Parawansa,Gubernur Jawa Timur,Festival Mangrove Jatim