Buku Pegangan Pengarusutamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana Disosialisasikan
- 1115084 view
- kominfo jatim,BPBD Jatim,GEDSI,penanggulangan bencana,siap siaga
Jatim Newsroom – SIAP SIAGA bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur telah menginisiasi penyusunan sampai pada penetapan dan pemanfaatan Pedoman Pengarusutamaan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam bentuk Buku Pegangan Pengarusutamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana di Jawa Timur.
Untuk itu, bimbingan teknis Pengarustamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana di Jawa Timur pun digelar di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kominfo Jatim) selama tiga hari, pada tanggal 31 Oktober hingga 2 November 2023.
Koordinator Program SIAP SIAGA Provinsi Jawa Timur, Ancilla Bere, menerangkan SIAP SIAGA yang merupakan kemitraan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk pengelolaan risiko bencana. “Dengan fokus pada penguatan sistem penanggulangan bencana agar lebih menuju pada sistem penanggulangan bencana yang lebih efektif dari nasional sampai daerah,” papar Ancilla.
Lokasi Program SIAP SIAGA ini, lanjutnya, berada di tingkat nasional dan empat provinsi lainnya, meliputi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun pelaksanaan Program SIAP SIAGA Provinsi Jawa Timur didasarkan atas nota kesepakatan yang telah ditandatangani oleh Gubernur Jawa Timur dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang sinergisitas Program SIAP SIAGA dan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, program-program yang disinergikan melalui nota kesepakatan tersebut antara lain: 1) Dukungan teknis pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana, 2) Penguatan rehabilitasi rekonstruksi pascabencana, 3) Dukungan teknis pada kajian psiko bencana, 4) Rencana penanggulangan bencana, 5) Penguatan pada pengarusutamaan gender, disabilitas, dan inklusi sosial, serta 6) Program penguatan Satu Data penanggulangan bencana.
Lebih lanjut, Ancilla Bere menyampaikan Bimbingan Teknis kali ini menjadi bagian dari implementasi kerja sama antara Program SIAP SIAGA dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kegiatan kita pada hari ini adalah salah satu dari komitmen yang telah kita tuangkan bersama dalam kesepakatan kerja sama antara SIAP SIAGA dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu penguatan pengarustamaan gender, disabilitas, dan inklusi sosial dalam penanggulangan bencana sebagai salah satu sektor pembangunan,” ungkap Ancilla.
Dalam hal ini, kata Ancilla, pengarustamaan GEDSI tidak selalu berupa perubahan kebijakan, nomenklatur, atau penambahan regulasi. Melainkan sebuah strategi atau upaya untuk mengarustamakan GEDSI dalam perencanaan dan penganggaran dari setiap perangkat daerah di semua sektor.
Namun dalam pelaksanaannya, pengarusutamaan GEDSI masih mengalami berbagai kendala, antara lain ketiadaan pedoman atau panduan teknis untuk melaksanakan pengarusutamaan GEDSI, serta kurangnya kecakapan personel untuk melaksanakan proses pengintegrasian dalam perencanaan dan penganggaran.
Untuk itu, melalui bimbingan teknis ini, Ancilla berharap SIAP SIAGA akan terus berkomitmen dalam mendukung pemanfaatan dan pedoman atau panduan yang telah disusun bersama.
“Harapan kami, rekan-rekan anggota Pokja Pengarusutamaan Gender dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin agar dapat menginternalisasi perencanaan dan penganggaran pada masing-masing perangkat daerah,” pungkas Ancilla.
Kegiatan hari ini diikuti oleh 35 orang anggota Pokja Pengarusutamaan Gender dan perwakilan dari setiap bidang di BPBD Provinsi Jawa Timur sebagai pengampu Sub Urusan Bencana. (dhe,idc/s)
Berita Terkait
Pemprov Jatim Gelar Bimtek Pengarusutamaan GEDSI dalam Penanggulangan Bencana
02 November 2023
#kominfo jatim,BPBD Jatim,GEDSI,penanggulangan bencana,siap siaga